Year of the Judgement

Year of the Judgement
Year of the Judgement
Harga kebutuhan hidup kian meroket, sementara pendapatan terus menurun. Penegakan hukum kian terjerumus ke kubangan lumpur. Para koruptor yang berlindung di Istana tampak ketawa-ketiwi di depan kamera TV. Padahal rakyat jelata yang dituduh nyolong sandal, nyolong pisang, sungguh-sungguh dipidana.

Kata kelompok yang kritis, ini negeri seperti pesawat “auto pilot” karena pemerintah lebih asyik memikirkan dirinya sendiri. Tapi hampir semua sektor memang dianggap kedodoran.

Tapi pemerintah bukannya melakukan perbaikan kebijakan. Untuk mengatasi berbagai kritikan dan pemberitaan yang buruk, pemerintah lebih suka mengeluarkan uang milyaran rupiah guna membiayai pemasangan iklan yang menyuguhkan fakta palsu agar memberikan gambaran seolah ada pertumbuhan ekonomi.

Selain menggunakan uang rakyat buat beriklan, ada juga strategi menggaji sejumlah orang untuk memantau situs-situs berita di internet, dan mengomentari secara sinis pernyataan tokoh-tokoh tertentu yang dianggap berseberangan dengan pemerintah.

Tentu saja semua upaya itu tidak akan efektif, karena penderitaan rakyat itu sangat nyata. Pembantaian para petani yang menuntut haknya juga nyata!

PRESIDEN Yudhoyono tampaknya punya bakat jadi peramal. Hal ini dia buktikan menjelang tutup tahun 2011. Di RSPAD Gatot Subroto, malam itu Yudhoyono,

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News