Yingluck Shinawatra Menang Mutlak

Thaksin Siap Pulang Akhir Tahun

Yingluck Shinawatra Menang Mutlak
Yingluck Shinawatra Menang Mutlak
Banyak kalangan menilai, pemerintahan baru yang bakal dipimpin Yingluck akan memberikan amnesti bagi Thaksin. Jika itu terjadi, dikhawatirkan akan ada banyak penolakan dari kalangan anti-Thaksin dan bisa timbul chaos. Karena itu, Kedubes Australia dan Inggris di Thailand telah mengeluarkan larangan bepergian ke Thailand bagi warganya karena khawatir akan adanya kerusuhan selama proses pembentukan pemerintahan baru.

Maret sampai Mei 2010, kaum Kaus Merah menguasai Bangkok. Mereka menuntut amnesti bagi Thaksin yang dianggap sebagai sang penyelamat lewat kebijakan-kebijakan populernya yang prorakyat. Militer akhirnya turun tangan membubarkan mereka yang berakibat tewasnya 91 orang.

Thaksin yang kini berada di Dubai mengatakan, pemilu kali ini merupakan langkah maju bagi Thailand. "Orang sudah capai dengan sesuatu yang statis. Mereka ingin melihat perubahan secara damai," katanya. Dia mengaku siap kembali ke Thailand akhir tahun ini. "Saya ingin kembali sebagai bagian dari solusi masalah. Kalau kembalinya saya menimbulkan masalah, lebih baik tidak usah," tegasnya.

Lima tahun lalu, Thaksin dikudeta militer dan pengadilan memvonisnya dua tahun karena dianggap korupsi. Dia lantas mengasingkan diri dengan berpindah-pindah negara. Namun, dia masih berusaha mengendalikan pemerintahan Thailand melalui orang-orang kepercayaannya. Tapi, tidak ada PM dari "orang" Thaksin yang bertahan lama. Mereka semua sukses dipaksa mundur secara damai dengan alasan konstitusional.

BANGKOK - Thailand mencatat sejarah baru. Yingluck Shinawatra bakal menjadi perempuan pertama yang menjabat perdana menteri (PM) Negeri Gajah Putih

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News