Yogi Tampil Gemilang, Persita Paksa Arema Bermain Imbang

jpnn.com - MALANG - Laga kandang yang dijalani Arema Cronus saat menjamu Persita Tangerang di Stadion Kanjuruhan, Malang, Senin (18/8) malam harus berakhir imbang, 1-1. Adalah Yogi Triana, penjaga gawang muda milik Pendekar Cisadane -julukan Persita- yang menjadi bintang dalam laga tersebut.

Sejumlah penyelamatan yang dilakukan salah satu kiper yang dibawa Aji Santoso, pelatih timnas U-23 ke Italia beberapa waktu lalu sempat membuat frustasi barisan penyerang Arema. Alberto Goncalves, Cristian Gonzales, maupun Samsul Arif tak mampu menembus gawang Persita.

Bahkan, sepakan penalti seorang Gustavo Lopes pada paro pertama laga mampu dimentahkan kiper kelahiran 5 Juli 1994 tersebut. Hingga akhirnya, pada menit ke-71 sepakan pojok Lopes sukses dikonversi menjadi gol via sundulan Thierry Ghatussi yang sebelumnya sempat membentur mistar gawang Persita.

Persita yang tampil dibawah tekanan beberapakali melancarkan serangan balik dengan Cristian Carrasco sebagai target man. Pendekar Cisadane akhirnya mampu menyeimbangkan kedudukan dengan proses yang sama seperti saat Arema mencetak gol. Sepakn pojok Lukmana pada menit ke-80 mampu disundul kapten tim, Luis Edmundo Duran yang mengarah ke tiang jauh Arema.

Ghatussi yang mengawal pergerakan Luis gagal memenangkan duel udara yang berakhir dengan kegagalan tuan rumah merengkuh poin penuh. Hasil imbang ini tetap tak menggeser posisi Arema di tabel klasemen sementara wilayah Barat ISL  2014.

Arema saat ini menempati posisi pertama dengan 39 poin dari 17 kali pertandingan. Selisih tiga poin dari Semen Padang yang menempati posisi kedua yang sudah menjalani 18 kali laga.

Pelatih Arema, Suharno menjelaskan bahwa kejutan seperti ini tidak bisa dihindari timnya. "Meski secara peringkat cukup jauh, Persita di papan bawah tetapi toh semua ini akhirnya terjadi. Kami sudah memberikan pengarahan kepada pemain sebelum melawan Persita yang tidak punya beban," ujarnya.

Mengomentari gol balasan Persita, mantan pelatih Persegres Gresik tersebut mengungkapkan bahwa gol Luis tersebut tidak akan terjadi kalau barisan pemain bertahannya tetap fokus. "Duel bola atas seharusnya bisa diantisapasi pemain kami, tetapi mereka saling menunggu dan akhirnya kalah dalam duel udara," terangnya.