YUK, BERINVESTASI SBR002 di BCA

YUK, BERINVESTASI SBR002 di BCA
Ilustrasi. BCA for jpnn.com

 

Meskipun muncul belakangan dibandingkan ORI yang diterbitkan Pemerintah sejak Agustus 2006, SBR ini menarik karena memiliki banyak kelebihan, diantaranya hanya bisa dimiliki oleh investor individu domestik atau perseorangan Warga Negara Indonesia melalui Agen Penjual yang ditunjuk oleh Pemerintah di Pasar Perdana. Sehingga masyarakat tidak perlu kawatir pihak asing akan menjadi pemilik SBR ini. Karakteristik SBR mirip Deposito,  tidak bisa diperjualbelikan atau dicairkan sebelum jatuh tempo, yaitu selama dua tahun. 

Berbeda dengan ORI dan SR yang bisa diperjualbelikan di pasar sekunder sebelum jatuh tempo. Sekalipun tidak dapat diperjualbelikan di Pasar Sekunder, SBR dikemas sedemikian rupa oleh Pemerintah sehingga return akan lebih besar daripada ORI dengan tenor yang sama. 

Besaran tingkat kupon atau imbal hasil SBR mengambang sesuai dengan tingkat suku bunga Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) dan “spread” yang akan ditetapkan menjelang penetapan kupon. Jika suku bunga LPS naik, maka tingkat kupon SBR akan ikut naik dan sebaliknya. Namun, kupon dijamin lebih tinggi dari tingkat bunga deposito bank BUMN pada saat penerbitan.

Tingkat kupon SBR akan disesuaikan setiap tiga bulan pada tanggal penyesuaian kupon sampai dengan jatuh tempo. Pembayaran kupon kepada investor ditetapkan oleh Pemerintah pada tanggal tertentu setiap bulannya.

Keunggulan lainnya adalah pada rasa aman berinvestasi di SBR. Investor tidak perlu cemas terhadap risiko gagal bayar disebabkan Pemerintah selaku penerbit tidak membayarkan dana dan kupon milik investor, sebab sangat kecil kemungkinan negara akan mengalami gagal bayar terhadap kewajibannya. Apalagi SBR sebagai bagian dari Obligasi Negara juga dijamin oleh UU No 24 Tahun 2002 tentang Surat Utang Negara, dan setiap tahun dijamin oleh UU APBN yang menggaransi pembayaran kupon dan pokok semua obligasi Negara termasuk SBR pada saat jatuh tempo. 

Lantas apakah berinvestasi di SBR sama sekali tidak berisiko? Meski sangat aman, SBR juga memiliki risiko yang disebut Risiko Likuiditas (Liquidity Risk). Yaitu risiko bila investor tidak dapat melikuidasi produk investasinya dalam waktu yang cepat pada harga pasar atau harga yang wajar. Pada SBR risiko ini terjadi karena tidak dapat diperdagangkan di pasar sekunder.

BCA Agen Penjual SBR002

BANYAK cara yang bisa dilakukan untuk membuat perencanaan keuangan demi mewujudkan kemapanan finansial di masa depan.  Misalnya dengan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News