Yuk Simak Ulah Penyelundup Prancis Sebelum Nonton Laga Eropa…

Yuk Simak Ulah Penyelundup Prancis Sebelum Nonton Laga Eropa…
Patung Pierre Poivre. Foto: Dok.Wikimedia.

Pemerintah Hindia Belanda mengharamkan sepetak kebun rempah di luar kendalinya. Bila kedapatan yang diam-diam menanam, ganjarannya hukuman mati dan kebunnya dibakar. 

Seiring itu, seketat-ketatnya Belanda, dia juag beroleh info keberadaan kebun-kebun rempah ilegal yang tak terjangkau patroli Belanda. 

Pendeknya, selama di Batavia, Poivre mengantongi segudang informasi penting perihal seluk-beluk rempah-rempah dari beragam kalangan. 

Poivre mendapat ide; memutus monopoli VOC dengan cara mencuri bibit rempah dari kebun ilegal dan menanamnya di wilayah koloni Prancis.

Sepuluh tahun kemudian...

Februari 1755. Kapal La Colombe tiba di Meyo, pulau terpencil di Kepulauan Maluku. Di atasnya ada pria Prancis bertangan buntung; Pierre Poivre. 

"Tidak ada yang dapat menghibur saya setelah sampai begitu dekat dengan pulau itu, yang begitu subur akan cengkihnya," tulis Poivre otobiografinya Voyages d'un philosophe (perjalanan sang filsuf).  

Rencana yang sudah sejak lama disusunnya memang matang. Namun apa daya, angin tiba-tiba datang dari arah berlawanan. 

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News