Yulie Setyohadi, Fashionista Pengelola Lifestyle Management
Member dari Kalangan Jetset yang Berjiwa Sosial
Minggu, 22 April 2012 – 17:01 WIB
"Saya jadi nggak enak dan kami harus mengganti baju itu. Ya, terpaksa kami beli. Padahal, harganya puluhan juta rupiah," cerita dia.
"Bukan kami yang buat noda. Tapi, kami yang ganti. Itu risiko. Namanya juga usaha, masak mau enaknya saja," imbuhnya.
Haute Lister pun makin berkembang. Namun, hingga kini, Yulie mengaku masih kesulitan mencari sumber daya manusia yang paham dengan manajemen yang dikelolanya. Tidak banyak orang yang paham istilah hosting maupun sejumlah premium brand.
Alumnus Jurusan Bahasa Inggris dan Komputer, Stamford College Singapura, itu kerap kesusahan mencari orang yang tepat. Karena itu, Yulie lebih suka meng-hire orang-orang yang pernah bekerja di majalah-majalah lifestyle.
Menghadirkan kalangan jetset dalam pesta terbatas ternyata tidak mudah. Tapi, bagi Yulie Setyohadi, itu pekerjaan sehari-hari. Lewat perusahaan jasa
BERITA TERKAIT
- Ninis Kesuma Adriani, Srikandi BUMN Inspiratif di Balik Ketahanan Pangan Nasional
- Dulu Penerjemah Bahasa, kini Jadi Pengusaha Berkat PTFI
- Mengintip Pasar Apung di KCBN Muaro Jambi, Perempuan Pelaku Utama, Mayoritas Sarjana
- Tony Wenas, Antara Misi di Freeport dan Jiwa Rock
- Hujan & Petir Tak Patahkan Semangat Polri Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Wilayah Terluar Dumai
- Tentang Nusakambangan, Pulau yang Diusulkan Ganjar Jadi Pembuangan Koruptor