Yusak Yaluwo, Bupati yang Menang Pilkada saat Dipenjara

Sukses karena Suami Berdoa dan Istri Kampanye

Yusak Yaluwo, Bupati yang Menang Pilkada saat Dipenjara
Yusak Yaluwo dan Esther Yaluwo Lambey di Rutan LP Cipinang. Foto : Naufal Widi Asmoro/Jawa Pos

Tuntutan itu memang menambah gundah Esther yang ingat betul bagaimana suaminya menuju bui. Pada 14 April, Yusak dijemput paksa Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Penangkapan itu dilakukan setelah penyidik mendapat informasi bahwa Yusak terbang dari Papua ke Jakarta. Akhirnya, Yusak langsung dibawa ke KPK beberapa saat setelah roda pesawat menyentuh landasan. "Saya ikut dan lihat," ungkap Esther.

Penangkapan itu terjadi ketika Yusak kadung mendaftar sebagai calon bupati periode 2005?2010 ke Komisi Pemilihan Umum (KPU) Boven Digoel. Karena itu, praktis dirinya tidak bisa berbuat apa-apa untuk memenangi pilkada tersebut. Sebab, kemerdekaannya sedang dibatasi. Yusak dibui. Dia hanya bisa mengikuti perkembangan pilkada itu lewat satu dua kabar yang melewati sela-sela jeruji besi. "Ya bagaimana lagi" Saya kan di dalam penjara," ujarnya.

Yusak memang tak bisa berbuat apa-apa. Tapi, dia mengakui bahwa tim suksesnya tidak diam. Sebab, proses politik tak serta-merta mandek. "Tetap jalan. Tim sukses sudah ada," tegasnya.

Pun begitu, tim sukses tersebut terancam tidak sukses. Kerja mereka tidak maksimal. Yang pertama, orang yang bakal disukseskan sedang absen. Selain itu, dukungan finansial tak memadai. Pria kelahiran Firiwage, 20 Mei 1970, tersebut menuturkan, tim berjalan apa adanya menuju kesuksesan. Mereka dibantu sumbangan-sumbangan.

Yusak hanya bisa menunggu kabar saat masa kampanye yang berlangsung dua minggu, mulai awal Agustus. Tak seperti calon-calon lain, Yusak tak bisa berkampanye. Dia tak bisa hadir di tengah-tengah massa untuk menyampaikan janji-janji kerja. Tugas itu akhirnya didelegasikan kepada Esther. "Masyarakat yang minta. Kalau bapak tidak ada, ibu yang turun," kata perempuan kelahiran Manado tersebut.

Esther pun menguatkan hati untuk menjalani situasi tidak menentu itu. "Harus kuat. Risiko pemimpin," ungkap perempuan kelahiran 30 April 1972 tersebut. Saat tim sukses bekerja dan istri berkampanye, Yusak mengaku tak henti-henti berdoa.

Untuk sementara, doanya terjawab. Yusak menjadi bupati lagi. Lulusan Fakultas Hukum Universitas Sam Ratulangi, Manado, tersebut mengungkapkan, dirinya terpilih kembali karena prestasinya selama menjabat pada 2005?2010. "Saya bekerja. Masyarakat tetap pilih saya karena saya bisa penuhi kebutuhan mereka, jawab keinginan mereka," jelas Yusak. Karena itu, meski di balik bui, dia tetap berjaya.

Capaian yang disebut Yusak itu meliputi bidang pendidikan, kesehatan, infrastruktur, dan pengembangan ekonomi kerakyatan. Jalan-jalan sudah dibangun. Misalnya, menembus isolasi Boven?Merauke. Begitu pula antardistrik di Boven Digoel.

Penjara tak merampas seluruh kemerdekaan Yusak Yaluwo. Dari balik jeruji Rumah Tahanan (Rutan) Cipinang, dia memenangi kontes pemilihan kepala daerah

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News