Yuuk...Nyebur ke Kolam Air Soda Alam, tapi Jangan Ngomong Jorok ya

Yuuk...Nyebur ke Kolam Air Soda Alam, tapi Jangan Ngomong Jorok ya
AIR SODA- Kolam pemandian air soda di Desa Parbubu I, Kecamatan Tarutung, Kabupaten Tapanuli Utara. Foto: Marihot Simamora/METRO SIANTAR/JPNN

Meski demikian, kandungan air soda dapat dimanfaatkan sebagai sumber listrik. "Air soda ini termasuk panas bumi yang mungkin bisa jadi sumber listrik," ujarnya.

Sayang, seperti diakui Ambos, sampai sejauh ini belum ada penelitian mendalam tentang fenomena alam di kolam keluarganya itu. Bahkan, Pemkab Tapanuli Utara baru pada 2004 menjadikannya destinasi wisata resmi.

Sampai kini fasilitas di sana masih tergolong minim. Pondok peristirahatannya kurang banyak, lokasi parkir terbatas, dan kamar mandi serta kamar gantinya kurang layak.

Dengan segala keterbatasan itu, Pemandian Aek Rara tiap minggu rata-rata masih bisa mendatangkan 2.000 pengunjung. Seperti juga tempat wisata lain, paling ramai biasanya tiap akhir pekan. Tarif masuknya pun murah, hanya Rp 7.000.

Ada sejumlah aturan yang harus dipatuhi siapa pun yang ingin mandi di kolam berbuih itu. Di antaranya, dilarang bicara kotor atau memaki dan berpikir negatif.  

 "Saya tak tahu apa akibatnya kalau aturan itu dilanggar. Tapi, di pemandian alam kayak gini, mending dipatuhi saja," kata Desi.

Dari Medan, ibu kota Sumatera Utara, Pemandian Aek Rara berjarak sekitar 320 kilometer. Dengan perjalanan darat, dibutuhkan lima-enam jam. Jauh memang, tapi bakal dapat bonus pemandangan elok di tepian Danau Toba sebelum sampai Tarutung.

Oppotua yakin, seandainya digarap lebih serius, reputasi Aek Rara bakal mendunia. Apalagi, dari Medan, lokasinya satu jalur dengan Danau Toba yang sudah terkenal itu.

BEGITU mencebur, Desi Nababan merasa seperti es batu yang dicemplungkan ke segelas minuman bersoda. Tubuhnya terasa enteng melayang. Juga, dikelilingi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News