Yuzhou Jadi Kota Kedua di Tiongkok yang Jalani Lockdown

Relawan juga mengunjungi rumah-rumah warga untuk menanyakan apa yang mereka butuhkan.
Ketegangan mulai terlihat
Warga di Xi'an semakin mengeluh di Weibo karena tidak dapat mengakses kebutuhan mereka.
Dalam satu video yang dibagikan secara luas, penjaga terlihat menyerang seorang pria yang mencoba mengirimkan roti kukus kepada anggota keluarganya.
Para penjaga kemudian meminta maaf kepada pria itu dan masing-masing didenda 200 yuan (sekitar Rp400 ribu), menurut pernyataan polisi Xi'an yang diposting di Weibo.
Strategi "tanpa toleransi" Tiongkok untuk mengkarantina setiap kasus, pengujian massal, dan mencoba memblokir infeksi baru dari luar negeri membantunya menahan wabah sebelumnya.
Namun, 'lockdown' yang diterapkan jauh lebih ketat daripada semua 'lockdown' yang terlihat di Barat, dan telah menimbulkan dampak yang luar biasa pada ekonomi dan kehidupan jutaan orang.
Artikel ini diproduksi oleh Hellena Souisa dari artikel ABC News.
Kota Yuzhou di Tiongkok telah dikunci, menjadi kota kedua di Tiongkok yang jalani 'lockdown', sementara penduduk kota Xi'an yang sudah terlebih dulu 'lockdown' mengaku sulit mengakses makanan dan kebutuhan esensial
Redaktur & Reporter : Adil
- MBG Rizhao
- Dunia Hari Ini: Israel Berlakukan Keadaan Darurat Akibat Kebakaran Hutan
- Dunia Hari Ini: Amerika Serikat Sepakat untuk Membangun Kembali Ukraina
- Liburan Wu-Yi
- Dunia Hari Ini: Pakistan Tuding India Rencanakan Serangan Militer ke Negaranya
- Dunia Hari Ini: PM Terpilih Kanada Minta Waspadai Ancaman AS