Zailis Dianiaya Majikan Biadab, Indonesia Menanti Iktikad Baik Malaysia

Menurut Hermono, kasus Zailis adalah yang terparah sejak MoU ditandatangani pada tanggal 1 April.
Akan tetapi, di luar itu KBRI juga menerima laporan kasus-kasus yang derajat lebih ringan.
"Kami tahu kalau dilapori, atau mereka melarikan diri ke sini (KBRI), atau ada masyarakat yang melaporkan pada kami. Di luar sana bisa saja banyak yang terjadi tetapi mereka tidak punya kemampuan melapor karena selalu di dalam rumah," kata dia.
Zailis melarikan diri dari rumah majikannya dalam kondisi tubuh penuh luka akibat penganiaayaan pada hari Selasa (30/9).
Dia dibantu oleh warga lain yang kebetulan melihatnya sebelum dibawa ke kantor polisi untuk membuat laporan.
Saat ini dia berada dalam rumah perlindungan setelah menjalani perawatan di Rumah Sakit Selayang.
Meski demikian, KBRI sedang berupaya meminta agar Zailis mendapatkan perawatan terlebih dahulu hingga sembuh sebelum di rumah perlindungan.
KBRI juga mendapat laporan Zailis mulai terlihat lebih ceria dan kesehatannya membaik. Pihak KBRI masih berupaya menghubungi pihak keluarganya di Indonesia.
Saatnya Malaysia membuktikan komitmennya kepada Indonesia. Zailis tak boleh bernasib seperti banyak WNI korban penganiayaan sebelumnya
Redaktur & Reporter : M. Adil Syarif
- Biaya Haji Indonesia Lebih Mahal dari Malaysia
- Mantap! 2 UMKM Binaan Bea Cukai Nunukan Sukses Ekspor Produknya ke Malaysia
- Ibas Tegaskan Indonesia dan Malaysia Tak Hanya Tetangga, Tetapi..
- Sudirman Cup 2025: Sempat Tertinggal 0-2, Jepang Mengalahkan Malaysia
- Ibas Ingatkan Pentingnya Perlindungan PMI dan Penguatan Keamanan Perbatasan
- 45 PMI Dipulangkan dari Malaysia Melalui Pelabuhan Dumai, Ada yang Sakit Kulit