Zakat dan Pemberdayaan Pekerja, Mengapresiasi Gebrakan Presiden Prabowo di Hari Buruh

Untuk pengelolaan keuangan, mereka juga mendapatkan ilmu dari para praktisi usaha yang telah berhasil, sehingga sangat mudah untuk dipraktikkan (applicable). BAZNAS juga melakukan pendampingan para usaha mikro sehingga bisa tumbuh berkembang, baik dari sisi modal, produksi hingga pemasaran.

Ketiga, Kampung Zakat, yang mendorong pemberdayaan masyarakat melalui peningkatan kualitas hidup dan ekonomi di tingkat desa/kampung, dengan fokus pada peningkatan produktivitas dan akses terhadap layanan publik.

Adapun Kampung Zakat adalah program BAZNAS yang berupaya memberdayakan para pekerja informal dengan strategi mengintegrasikan berbagai bidang, seperti pemberdayaan ekonomi, pendidikan, kesehatan, dakwah, sosial, kemanusiaan.

Untuk merealisasikan program terpadu ini, BAZNAS menggandeng berbagai institusi seperti Kementerian Agama. Kampung Zakat memiliki peran strategis karena menghadirkan keterlibatan berbagai pihak untuk memberdayaan mustahik agar menjadi "naik kelas" menjadi muzaki.

Program-program tersebut berbasis komunitas yang bertujuan untuk meningkatkan kapasitas usaha para mustahik dari kalangan pekerja informal, seperti dengan pemberian pelatihan, keterampilan dan manajemen usaha.

Pelatihan keterampilan yang sudah dilakukan antara lain menjahit (Kampung Batik), bengkel ZAuto, kuliner (ZFood) dan ZCoffee, hingga digital marketing. Untuk mendapatkan rekognisi dan mudah dalam masuk di bidang formal, mereka juga dibekali dengan sertifikasi hasil kerja sama dengan Balai Latihan Kerja (BLK) dan lainnya.

Pada sektor-sektor tertentu, BAZNAS juga memberikan bantuan alat kerja seperti gerobak untuk berdagang, alat mengelas, mesin jahit, mesin cetak, kompor, peralatan memasak dan lainnya.

Keempat, Santripreneur. Program ini memberikan beasiswa dan pendampingan bagi santri yang memiliki potensi berwirausaha, untuk mengembangkan potensi bisnis dan menciptakan lapangan kerja.