Zakat dan Pemberdayaan Pekerja, Mengapresiasi Gebrakan Presiden Prabowo di Hari Buruh

Oleh: Prof. Dr. KH. Noor Achmad, MA (Ketua BAZNAS RI)

Zakat dan Pemberdayaan Pekerja, Mengapresiasi Gebrakan Presiden Prabowo di Hari Buruh
Ketua BAZNAS RI Prof. Dr. KH. Noor Achmad, MA. Foto: dok. Baznas

Kelima, Beasiswa Cendekia BAZNAS. Program ini memberikan bantuan beasiswa pendidikan kepada siswa dan mahasiswa dari keluarga kurang mampu, untuk mendukung akses mereka terhadap pendidikan berkualitas.

Keenam, Z-Chicken, yang memberikan modal usaha bagi para mustahik untuk membuka usaha ayam goreng tepung siap saji. Ketujuh, Z-Mart, yang memberikan modal usaha bagi para mustahik untuk membuka toko kebutuhan pokok dan sejenisnya.

Kedelapan Rumah Layak Huni, program ini membantu masyarakat yang membutuhkan untuk mendapatkan rumah yang layak huni. Kesembilan, pengentasan kemiskinan ekstrem dan stunting, yang fokus pada upaya penurunan angka kemiskinan ekstrem dan stunting melalui berbagai intervensi, seperti bantuan pangan, bantuan modal usaha, dan pendampingan kesehatan.

Kesepuluh, BAZNAS Tanggap Bencana (BTB). Program ini memberikan bantuan dan dukungan kepada masyarakat yang terdampak bencana alam, seperti banjir, gempa bumi, kebakaran dan sebagainya.

Di luar program-program tersebut, masih banyak strategi pemberdayaan pekerja lainnya yang telah, sedang dan akan terus dilakukan oleh BAZNAS. Program social empowerment ini, menjadi perhatian utama BAZNAS karena para mustahik tak sekadar mendapat bantuan material, namun juga penguatan psikologis, keterampilan dan semangat untuk terus berdaya.

Program pemberdayaan BAZNAS setidaknya memiliki lima manfaat besar bagi kalangan pekerja informal. Pertama, penyelamat kehidupan. Artinya, bantuan-bantuan langsung dari BAZNAS menghindarkan mereka yang tengah dalam kesulitan, terbebas dari ancaman kelaparan, sakit parah, bahkan kematian.

Kedua, pemulih perekonomian (economic recovery). Lewat berbagai pelatihan dan keterampilan, para buruh mendapatkan ilmu baru yang bisa dimanfaatkan untuk memulihkan kondisi perekonomiannya yang sedang terpuruk. Mereka akhirnya memiliki spirit baru untuk bekerja keras dan tumbuh.

Ketiga, pengungkit "naik kelas". Hal ini sangat mungkin terjadi karena berbagai bantuan hingga pendampingan menciptakan harapan baru bagi para pekerja informal untuk meningkatkan kehidupan mereka.

Zakat dan pemberdayaan pekerja jadi sorotan dalam gebrakan Presiden Prabowo di Hari Buruh 2025.

JPNN.com WhatsApp

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News