Zakat Maut Tidak Berkaitan Dengan Kemiskinan

Zakat Maut Tidak Berkaitan Dengan Kemiskinan
Zakat Maut Tidak Berkaitan Dengan Kemiskinan
JAKARTA - Pemerintah tidak ingin dipermalukan peristiwa tewasnya 21 orang akibat terinjak-injak masa berebut zakat di Pasuruan. Apalagi jika peristiwa itu dikaitkan dengan angka kemiskinan, dimana sebelumnya Presiden Susilo Bambang Yudhoyono sudah menegaskan angka kemiskinan  turun drastis. ''Peristiwa di Pasuruan itu, bukan berarti membantah penurunan angka kemiskinan yang telah dicapai oleh pemerintah,'' tegas Menteri Sekretaris Negara Hatta Radjasa kepada wartawan di kantor kepresidenan Jakarta, Selasa (16/9).

Hatta nampaknya khawatir jika tragedi zakat maut itu dipolitisir untuk mendiskreditkan keberhasilan pemerintah dalam memberantas kemiskinan. " Peristiwa itu tidak mencerminkan sesuatu. Angka kemiskinan kita itu menurun, bukan berarti dengan kejadian itu membantah angka penurunan. Tidak relevan. Jadi, saya kira tidak perlu dikait-kaitkan ke situ," tuturnya.

Seperti diketahui, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dalam pidato kenegaraannya di depan Rapat Paripurna DPR pada 15 Agustus 2008 menyatakan angka kemiskinan tahun 2008 adalah yang terendah selama sepuluh tahun terakhir. Tingkat kemiskinan mengalami penurunan dari 17,7 persen pada 2006 menjadi 15,4 persen pada Maret 2008. Dalam pidatonya, Presiden juga menyatakan anggaran untuk program-program pengurangan kemiskinan meningkat sekitar tiga kali lipat dalam kurun waktu tiga tahun terakhir.

''Jadi, sekali lagi peristiwa itu jangan dipolitisir. Karena peristiwa itu memang tidak ada hubungannya dengan keberhasilan pemerintah,'' bantah Hatta. Lebih lanjut, Hatta menegaskan, bahwa Presiden SBY sudah menyatakan keprihatinannya atas tragedi tersebut.

JAKARTA - Pemerintah tidak ingin dipermalukan peristiwa tewasnya 21 orang akibat terinjak-injak masa berebut zakat di Pasuruan. Apalagi jika peristiwa

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News