Hikayat Galeri Senirupa Pertama di Indonesia

Hikayat Galeri Senirupa Pertama di Indonesia
Suasana di sekitar Bataviasche Kunstkring, galeri senirupa pertama di Indonesia pada 1914. Foto. Dok. Wenri Wanhar/JPNN.com

JURAGAN NV De Bouwploeg yang juga pemimpin Perkumpulan Seni Hindia Belanda, P.A.J. Moojen menyumbangkan tanah seluas 3.249 m² untuk pembangunan gedung perkumpulan pecinta seni. 

Moojen turun tangan langsung mengarsitekinya. Proses pembangunan dimulai sejak 1913 dan rampung pada 1914. Gedung yang diberi nama Bataviasche Kunskring itu diresmikan 17 April 1914 oleh Gebernur Jenderal Hindia Belanda, Idenburgh. Inilah galeri seni rupa pertama di Hindia Belanda, di negeri yang hari ini bernama Indonesia.

Arsitektur Kunstkrink menjadi buar bibir. Tak hanya pada masa lalu. Bahkan hingga hari ini. Pasalnya, “Kunstkring merupakan bagian penting dalam sejarah arsitektur Hindia Belanda. Sebab, inilah gedung pertama di Batavia yang dibangun dengan teknik beton bertulang,” ungkap Angga Kusuma Putri, mahasiswa pascasarjana Ilmu Arsitektur di Universitas Trisakti, Jakarta yang pernah meneliti Kunstkring.

Dulu, di sini berkumpul pekerja dan penikmat seni, terutama anggota Perkumpulan Seni Hindia Belanda--organisasi yang dipimpin Moojen.

Hingga hari ini, Bataviasche Kunstkring masih berdiri kokoh sebagaimana tampak mulanya. Letaknya di Jalan Teuku Umar  No.1, Menteng-Jakarta Pusat. (wow/jpnn)

JURAGAN NV De Bouwploeg yang juga pemimpin Perkumpulan Seni Hindia Belanda, P.A.J. Moojen menyumbangkan tanah seluas 3.249 m² untuk pembangunan


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News