Bagaimana Nasib PAN ke Depan?
jpnn.com, JAKARTA - Sikap Partai Amanat Nasional (PAN) berseberangan dengan pemerintah dan partai koalisi pendukungnya saat rapat paripurna pengambilan keputusan RUU Pemilu.
PAN tidak sejalan dengan kubu pemerintahn yang memilih paket A yang di dalamnya mencantumkan presidential threshold (PT) 20-25 persen. Lantas bagaimana nasib PAN ke depan?
Sekretaris Fraksi Partai NasDem di DPR Syarif Abdullah Alkadrie mengatakan, nasib PAN di dalam koalisi ke depan berada di tangan presiden. "Itu hak presiden," tegas Abdullah saat dihubungi JPNN, Jumat (21/7).
Hanya saja Syarif Abdullah mengatakan, di dalam berkeluarga maupun berteman ada etikanya. Namun dia menilai wajar jika di dalam satu keluarga ada perbedaan.
"Tapi, ada etika yang harus kita pegang teguh," ujar Abdullah.
Anggota Komisi V DPR itu mengatakan, ketika masuk ke satu keluarga pasti ada hal yang sesuai dan tidak dengan pemikiran. Tapi, lanjut dia, konsekuensinya ketika berada di dalam satu rumah maka harus menjaga kekompakan.
"Cuma kami berharap teman-teman koalisi bagaimana agar bisa menjaga sesama kita di satu keluarga besar itu," kata Ketua DPW Partai NasDem Kalbar ini. (boy/jpnn)
Sikap Partai Amanat Nasional (PAN) berseberangan dengan pemerintah dan partai koalisi pendukungnya saat rapat paripurna pengambilan keputusan RUU
Redaktur & Reporter : Soetomo
- Saleh PAN Anggap Presidential Club Sulit Terwujud karena Perbedaan Ideologis
- Eko Patrio Disiapkan PAN Jadi Menteri
- Pilkada Serentak 2024, Hermus Indou Daftar Cabup Manokwari dari PAN
- Langkah Kejagung Sikat Korupsi Tambang Tuai Apresiasi, Kali Ini dari PAN
- Jokowi-Prabowo Dinilai Mampu Solidkan Koalisi Pemerintahan Baru
- Verrell Bramasta & Putri Zulhas Berkomitmen Perjuangkan Kepentingan Anak Muda