Cium Tangan Kedua Orang Tua Saat Pergi Kerja, Omzet Puluhan Juta per Bulan

Cium Tangan Kedua Orang Tua Saat Pergi Kerja, Omzet Puluhan Juta per Bulan
Abdul Gani di depan bengkel yang baru dua tahun ini didirikannya, kemarin (15/7). Foto: THEA/LOMBOK POST

jpnn.com - Suara bising terdengar dari salah satu bengkel berukuran sedang di jalan Ade Irma Suryani, Monjok Culik, Kota Mataram, NTB.

NATHEA CITRA SURI, Mataram

Suara itu membaur dengan suara kendaraan yang hilir mudik di depannya. Kepulan asap membuat udara di sekitar tempat itu tak sehat lagi.

Di sisi jalan, plang besar tertancap dengan kokohnya. Tulisannya mencolok. "Tukang kayu, tukang las, dan tukang aluminium".

Di dekat plang itu, ada beberapa aneka lukisan kayu modern. "Silakan duduk, maaf suaranya berisik, kami sedang ada kerjaan,” kata Abdul Gani pemilik bengkel las tersebut saat ditemui Lombok Post (Jawa Pos Group), beberapa waktu lalu.

Saat itu, Abdul Gani dan beberapa karyawannya sedang sibuk mengerjakan orderan dari salah satu pelanggannya. Dengan buru-buru, ia berusaha mencari lap tangan.

Abdul Gani yang kini genap 23 tahun adalah bos di bengkel itu. “Semua ini saya lalui dengan proses yang sangat panjang,” ujarnya memulai cerita.

Ia merintis usaha ini sejak masih di bangku SMAN 4 Mataram. Saat kelulusan dan akan melanjutkan ke jenjang perguruan tinggi, tiba-tiba sang ayah mengajaknya berbicara empat mata.

Suara bising terdengar dari salah satu bengkel berukuran sedang di jalan Ade Irma Suryani, Monjok Culik, Kota Mataram, NTB.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News