Gudeg sebagai Bekal ke Tempat Terdingin di Muka Bumi

Gudeg sebagai Bekal ke Tempat Terdingin di Muka Bumi
Mengambil sampel batu Metamorf di Antartika. Foto: Dokumen Nugroho Imam Setiawan

Sampai Nugroho lulus meraih gelar doktornya pada 2013, tidak pernah ada kabar kelanjutan ekspedisi tersebut.

Namun, dua tahun kemudian, JARE memberikan informasi melalui surat elektronik bahwa kegiatan ekspedisi akan dilaksanakan pada 2016–2017.

”Saya dimintai konfirmasi apakah bersedia terlibat, langsung saya sanggupi,” kata bapak Kaira Hikaru Setiawan dan Rafardhan Antareja Setiawan itu.

Untuk menuju Antartika, tentu dibutuhkan persiapan yang matang. Apalagi, Nugroho tidak ingin mengecewakan nama Indonesia dan UGM saat penelitian.

Dalam persiapan teknisnya, Nugroho membaca banyak publikasi terkait target lokasi penelitian.

Dia juga mempersiapkan peralatan dan pakaian khusus yang digunakan di Antartika nanti.

Tak lupa, pihak JARE juga menggembleng Nugroho dengan kesiapan fisik.

Untuk satu hal terakhir, Nugroho dipersiapkan bersama rombongan di Jepang, tepatnya di Gunung Norikura.

Bersama tim geologi Jepang, Nugroho Imam Setiawan menjadi satu-satunya peneliti asal Indonesia yang diajak bergabung untuk melakukan penelitian di

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News