Jutaan Rupiah dari Ternak Cacing

Jutaan Rupiah dari Ternak Cacing
Budidaya cacing sudah menunjukkan hasil bagi karang taruna Kelurahan Babat Jerawat. FOTO : Jawa Pos

jpnn.com, SURABAYA - Meski bagi sebagian orang cacing adalah hewan yang menjijikkan, namun bagi anggota karang taruna RT 5, RW 11, Kelurahan Babat Jerawat, Kecamatan Pakal, cacing adalah salah satu jalan meraih rezeki. Mereka berhasil mengembangbiakkan hewan itu hingga mampu menghasilkan 40 kilogram cacing dalam satu bulan dan mengantongi Rp 2 juta. 

Ternak cacing tersebut dilakukan sejak akhir 2017. Awalnya, hanya ada empat kotak yang masing-masing berisi 2,5 kilogram cacing. Setelah beberapa bulan, hasil ternak cacing dinilai cukup lumayan. Mereka juga mendapatkan bantuan dari wali kota berupa uang. ''Uang itu kami buat beli kotak dan nambah cacing,'' ucap Dwi Riskiyarto, ketua karang taruna, kemarin.

Saat ini ada sembilan kotak yang berisi cacing. Menurut Risky, cacing yang diternak tersebut sempat dibeli orang dari luar kota untuk membuat kosmetik. Namun, saat ini hasil ternaknya sudah tidak lagi dibuat kosmetik. Sekarang setiap hari sudah ada yang mengambilnya. Cacing yang diternakkan berjenis lokal atau kerap disebut dengan African night crawler (ANC). 

Setiap hari dia mampu menjual 2-3 kilogram cacing. Jika ditotal, dalam sebulan, mereka mampu panen 40 kilogram cacing. Harganya pun lumayan. Saat ini 1 kilogram cacing dihargai Rp 50 ribu. ''Ya bisa lah tembus Rp 2 juta per bulan,'' ujarnya. 

Selain ternak cacing, Risky dan anggota lainnya mencoba membuat kopi cacing. Menurut dia, ide pembuatan kopi itu tercetus karena banyak warga yang ingin menggunakan cacing sebagai obat. Namun, kalau cacing dikonsumsi secara langsung, tentu menjijikkan. Karena itu, cacing diolah menjadi kopi. 

Saat ini yang membeli hanya warga sekitar karena mereka belum mempunyai izin resmi terkait dengan kandungan kopi cacing. Kopi tersebut dibuat dari cacing yang dikeringkan dengan campuran jahe sebagai penghilang bau amis. 

Semua hasil penjualan cacing digunakan untuk menjalankan kegiatan karang taruna. Rizky berharap nanti tidak hanya memiliki usaha ternak cacing, tetapi bisa membuat produk dari cacing yang diternaknya.

Ketua RT 5, RW 11, Kelurahan Babat Jerawat, Kecamatan Pakal, Edi Sampurno menuturkan bahwa ternak cacing tersebut membuat para pemuda bisa belajar mandiri. Selain itu, mereka bisa menjaga kerukunan antar-anggota. Sebab, yang merawat cacing tersebut adalah para anggota karang taruna. (omy/c20/any) 

Selain ternak cacing, Risky dan anggota lainnya mencoba membuat kopi berbahan cacing.


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News