Pembelaan Nusron Wahid untuk Pelafalan Alfatihah ala Jokowi
jpnn.com, BOGOR - Aksen Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengucapkan Alfatihah untuk mendoakan korban bencana menjadi olok-olok di media sosial. Sebab, lafal yang diucapkan Presiden Ketujuh RI itu terdengar tak pas, karena Alfatihah menjadi Alfatekah.
Hal ini terjadi di sela-sela Pembukaan Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) Nasional ke-27 di Kota Medan, Provinsi Sumatera Utara, Minggu malam (7/10). Videonya pun menjadi viral.
Namun, mantan Ketua Umum GP Ansor Nusron Wahid membela Jokowi dari berbagai tudingan miring soal pelafalan Alfatihah yang dianggap salah itu. Bagi Nusron, pelafalan Alfatihah yang dipersoalkan itu hanya masalah logat.
“Enggak usah dipersoalkan. Kecuali kalau dalam salat, itu harus fasih," kata Nusron kepada wartawan di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Selasa (9/10).
Politikus Golkar itu lantas mencontohkan cara orang Jawa melafalkan alkhamdulillah menjadi alkamdulillah. Ada pula yang melafalkan Allah menjadi Alloh.
Bahkan, banyak orang Jawa yang melafalkan Alfatihah menjadi Alfatekah. Bahkan, lafal Asar mengadi Ngasar. “Orang Jawa kayak begitu biasa,” tegasnya.
Menurut Nusron, hal itu karena aksentuasi atau logat. Padahal, katanya, Indonesia memiliki banyak logat.
“Kalau ada yang persoalnkan seperti itu, belum paham tentang anatomi multikulturalnya Indonesia, betapa luasnya aksentuasi bahasa di Indonesia," tutur Nusron.
Mantan Ketua Umum GP Ansor Nusron Wahid membela Presiden Jokowi dari berbagai tudingan miring soal pelafalan Alfatihah yang dianggap salah.
- Aktivis 98 Sebut Presiden Jokowi Mengkhianati Cita-Cita yang Diperjuangkan Reformasi
- Aktivis 98 Sebut Selama Era Jokowi Praktik KKN Dipertontonkan Secara Vulgar
- Pengamat Nilai PDI Perjuangan Jadi Oposisi Pemerintahan Prabowo-Gibran
- Jokowi dan Gibran Lagi Cari Rumah, Mau Merapat ke Golkar? yang Benar Saja
- Mendagri Tito Maklumi Gibran Tak Hadiri Acara Penting Ini
- Malam-malam, Prabowo-Gibran Temui Jokowi di Istana