Pesan Pimpinan Garda Matahari untuk Para Kadernya

Pesan Pimpinan Garda Matahari untuk Para Kadernya
Koordinator Nasional Garda Matahari M Azrul Tanjung. Foto: Istimewa for JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Koordinator Nasional Garda Matahari M Azrul Tanjung terus mengingatkan seluruh kader penggerak (Garda Matahari) dari koordinator wilayah, zona, kelurahan/desa hingga resimen TPS untuk tidak terlibat dalam kegiatan yang bertendensi menghancurkan pilar kekuatan bangsa.

Satu di antara pondasi dimaksud adalah trusting, saling percaya antaranak banga. Paling utama adalah kepercayaan masyarakat kepada pemimpinnya atau rakyat kepada pemerintahnya.

"Buat apa gedung megah dibangun dengan kokoh di atas tanah yang labil. Ini sama artinya buat apa kita memilih pemimpin dengan jalan merusak pondasi sosial dan budaya massa rakyat kita," ujar Azrul yang juga akademisi Universitas Muhammadiyah Prof Dr Hamka, Jumat (22/3).

Dia melanjutkan, daya kohesi dan soliditas sosial manusia Indonesia yang dikenal santun, kekeluargaan, tenggang rasa dan berkeadaban tinggi sekarang sedang terancam. Bukan hanya sekadar dinilai dari tingginya frekuensi hoaks, besarnya durasi penyebaran fitnah dan meluasnya ujaran kebencian.

BACA JUGA: Kata Timses soal Mobil Pelat TNI Angkut Logistik Prabowo - Sandiaga

Namun yang sangat menghawatirkan adalah prilaku liar dan merusak ini sepertinya menjadi kebiasaan, dinikmati dan dilegalkan tanpa dimasalahkan.

Azrul pun menyebutkan bahwa salah satu tata tertib gerakan Garda Matahari adalah tidak membolehkan jajarannya terlibat menyebarkan informasi hoaks, fitnah dan ujaran kebencian tentang capres cawapres 02 Prabowo-Sandiaga.

"Namun secara simultan kami juga berpegang pada prinsip keadilan. Artinya jika keputusan kita mengharamkan setiap tindakan tersebut pada orang lain, maka pada saat yang sama, sikap tegas kita kepada siapapun yang menyerang hoaks, fitnah dan kebencian kepada pasangan Jokowi-Ma'ruf," tuturnya.

Azrul Tanjung meminta seluruh kader Garda Matahari tidak menyebarkan informasi hoaks dan ujaran kebencian.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News