PM Turnbull Kecam Serangan Bom Bunuh Diri di Manchester Arena

PM Turnbull Kecam Serangan Bom Bunuh Diri di Manchester Arena
PM Turnbull Kecam Serangan Bom Bunuh Diri di Manchester Arena
PM Turnbull Kecam Serangan Bom Bunuh Diri di Manchester Arena

Perdana Menteri Australia, Malcolm Turnbull mengecam keras serangan teror yang terjadi di konser penyanyi pop AS, Ariana Grande di Manchester Arena, Inggris. Serangan itu digambarkannya sebagai serangan brutal terhadap anak-anak muda dan kebebasan dimanapun.

Sedikitnya 22 orang, beberapa di antaranya anak-anak, tewas dan 59 orang lainnya luka-luka ketika pelaku bom bunuh diri melancarkan aksinya di saat ratusan fans keluar dari sebuah konser bintang pop AS, Ariana Grande, di kota Manchester, Inggris.

Polisi mengatakan, pria pelaku bom bunuh diri menggunakan peledak rakitan dan tewas dalam serangan tiu. Polisi tidak akan mengungkap jika pelaku berkewarganegaraan Inggris, dan mengatakan mereka menyelidiki kemungkinan keterlibatan orang lain dalam perencanaan atau pelaksanaan serangan tersebut.
Polisi juga memastikan, anak-anak ikut menjadi korban tewas dan mereka yang terluka telah dirawat di 8 rumah sakit berbeda.

Penyanyi pop Amerika Serikat, Ariana Grande, baru saja selesai tampil di Stadion Manchester Arena di hadapan penonton yang mencakup banyak remaja dan anak-anak ketika bom meledak di tempat tersebut.
Sejumlah video yang diunggah di Twitter menunjukan, ratusan penonton melarikan diri setelah konser itu, sementara seorang saksi mata mengaku dirinya ‘merasakan ledakan di bagian dadanya.”
“Kami sedang berjalan keluar dan ketika kami tepat di pintu terjadi ledakan besar dan semua orang berteriak,” tutur saksi mata Catherine Macfarelen.

PM Turnbull Kecam Serangan Bom Bunuh Diri di Manchester Arena
Dua orang perempuan membungkus diri dengan selimut thermal di luar Manchester Arena.

Reuters: Andrew Yates


Penonton konser lainnya mengaku mereka mendengar ‘satu atau dua ledakan besar’ di akhir konser ketika lampu kembali dinyalakan.

Sebuah laporan awal mengatakan, ledakan itu terjadi di bagian depan sekitar pukul 22.30 waktu setempat tapi sebuah pernyataan dari pengelola Manchester Arena mengatakan, insiden ini terjadi di luar tempat konser.
Warga yang tinggal di dekat lokasi kejadian mengatakan, ledakan yang terjadi cukup kuat hingga menggetarkan apartemen mereka.

Polisi Inggris fokus selidiki pelaku serangan

Perdana Menteri Inggris, Theresa May, mengatakan, polisi sedang bekerja untuk mengumpulkan informasi lengkap mengenai insiden, yang dianggap sebagai "serangan teroris yang mengerikan", ini.
Dia akan mengadakan pertemuan dengan komite keamanan utama Inggris pada hari Selasa (23/5/2017).
Kepala Kepolisian Wilayah Manchester, Ian Hopkins, mengatakan, pihaknya bekerja sama dengan jaringan polisi anti-terorisme nasional dan mitra intelijen Inggris.

"Prioritasnya adalah menentukan apakah [teroris] itu bertindak sendiri atau sebagai bagian dari jaringan," katanya.

Perdana Menteri Australia, Malcolm Turnbull mengecam keras serangan teror yang terjadi di konser penyanyi pop AS, Ariana Grande di Manchester Arena, Inggris. Serangan itu digambarkannya sebagai serangan brutal terhadap anak-anak muda d

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News