Prof Mahfud Punya Pengalaman soal First Travel, Begini Ceritanya
jpnn.com, JAKARTA - PT First Anugerah Karya Wisata milik pasangan suami istri Andika Surachman dan Anniesa Hasibuan memang gencar berpromosi untuk menjaring calon jemaah umrah dari berbagai kalangan. Bahkan mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Moh Mahfud MD nyaris menjadi korban biro perjalanan yang beken dengan sebutan First Travel itu.
Begini ceritanya. Mahfud memang pernah terpesona pada First Travel. Pada 2011, mantan anggota DPR asal Madura itu membawa 750 orang untuk melaksanakan umrah.
Menurut Mahfud, saat itu First Travel menawarkan harga yang sangat murah. "Karena waktu itu murah sekali hanya Rp 12 juta," ujarnya saat ditemui di Kementerian Komunikasi dan Informatika (Komenkominfo), Jakarta, Senin (21/8).
Saat itu rombongan Mahfud yang berjumlah 750 orang bisa berangkat. “Lancar,” sebutnya.
Karena terkesima pada First Travel, Mahfud hendak mengulanginya pada 2012. Kala itu dia mau membawa 500 orang.
Namun, saat itu Mahfud sudah mencium gelagat tak beres. Sebab, penerbangan untuk mengangkut calon jemaah ternyata tertunda tiga hari.
Akibatnya para calon jemaah harus mengeluarkan uang lagi untuk menginap di holel. "Padahal orang-orang sudah cuti dan harus menginap dan bayar sendiri," katanya.
Selanjutnya pada 2013, Mahfud kembali memimpin rombongan umrah melalui First Travel. Saat itu dia benar-benar kecewa. Sebab, jemaah rombongannya berangkat secara terpisah-pisah.
PT First Anugerah Karya Wisata milik pasangan suami istri Andika Surachman dan Anniesa Hasibuan memang gencar berpromosi untuk menjaring calon jemaah
- Mahfud: Sepanjang Sejarah MK, Kalau Menyangkut Pemilu, Tidak Pernah Dissenting Opinion
- Gugatannya Ditolak MK, Mahfud MD Menerima dengan Lapang Dada
- 4 Menteri Bakal Dihadirkan di Sidang MK, Mahfud: Silakan Saja
- Presiden seperti Pimpinan Mafia Jika Pakai Kekuasaan Demi Kepentingan Pribadi
- Mahfud Bukber di Rumdin Ketua MA, Ubaidillah Curiga Ada Upaya Menjegal Paslon 02
- Bicara di Sidang MK, Mahfud Singgung Pembatalan Pemilu di 6 Negara