Sadar Diperalat, Ahoker Sebut Rezim Jokowi Lebih Parah dari SBY?

Sadar Diperalat, Ahoker Sebut Rezim Jokowi Lebih Parah dari SBY?
Pendukung Ahok Berkumpul di Mako Brimob Depok Foto by: Ricardo

jpnn.com, JAKARTA - Pemerintahan Presiden Joko Widodo dikaitkan pada vonis hukuman dua tahun penjara atas terdakwa penodaan agama Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok.

Dalam video yang viral di dunia virtual terang-terangan Ahoker -sebutan pendukung Ahok- menyebut rezim Joko Widodo lebih parah dari Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).

Ahoker yang ada dalam video diambil saat orasi di Rutan Cipinang, Jakarta Timur, Selasa (9/5) malam berinisial KVL lantas menjadi polemik.

Tersinggung, Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo akan menempuh jalur hukum. Tjahjo akan melapor ke polisi jika KVL tidak memberi penjelasan maksud lebih parah dan meminta maaf secara terbuka di media nasional dalam sepekan.

Pernyataan Ahoker yang mengaitkan Presiden Jokowi dianggap mengejutkan. Imam Qomando Masyarakat Tertindas (QOMAT), Martimus Amin mengatakan bahwa omongan itu dimaknai Ahoker baru menyadari selama ini rezim Jokowi sekadar memanfaatkan Ahok.

"Jokowi telah memperalat Ahok untuk menarik simpati dukungan kaum minoritas dan pemodal yang berhimpun melalui figur dan jaringan Ahok," jelas Martimus seperti yang dilansir RMOL (Jawa Pos Group), Kamis (11/5).

"Kenyataan pahit diterima, setelah kekalahan di pilkada, peran dan jasa Ahok disia-siakan dan dilupakan. Demi menyelamatkan kekuasaannya, Jokowi membiarkan Ahok terjerumus masuk penjara. Istilah pepatah 'habis manis sepah dibuang'," sambungnya.

Menurut Martinus, pesan ini menjadi pelajaran penting agar jangan pernah mengkhianati perkawanan dan komitmen.

Pemerintahan Presiden Joko Widodo dikaitkan pada vonis hukuman dua tahun penjara atas terdakwa penodaan agama Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News