Debt Collector Tak Mau Dianggap Jahat
Rabu, 20 April 2011 – 07:29 WIB
JAKARTA - Komunitas debt collector meminta masyarakat tak memandang buruk profesi mereka. Jimmy, salah seorang penagih mengaku mereka hanya mencari nafkah untuk anak dan keluarga. Namun, jika nasabah tetap tidak beritikad baik untuk membayar utang maupun kredit macet, pihak bank meminta jasa penagih utang untuk menemui nasabah. "Kita selalu kasih waktu. Kalau memang nasabah tidak bisa bayar kita beri kesempatan. Nanti juga ada aset yang dilelang," katanya.
"Kita tidak keras. Terkadang justru nasabah yang keras," katanya di RS UKI Jakarta Timur kemarin. Jimmy tengah melayat rekannya Helmy Yohanes yang tewas dalam perkelahian dengan kelompok orang tak dikenal gara-gara selisih paham dalam menagih nasabah di Depok.
Baca Juga:
Menurut Jimmy, profesi penagih utang juga diikat perjanjian kerja dengan bank maupun perusahaan yang menggunakan jasa mereka untuk menagih utang. Bank baru akan meminta pihak jasa penagih utang bila ada nasabah yang mengalami kredit macet. Biasanya, bank melakukan penagihan secara internal pada nasabah dengan mengirimkan dua surat peringatan dan dua telepon peringatan.
Baca Juga:
JAKARTA - Komunitas debt collector meminta masyarakat tak memandang buruk profesi mereka. Jimmy, salah seorang penagih mengaku mereka hanya
BERITA TERKAIT
- Seluruh Honorer di Database BKN Diusulkan jadi PPPK 2024, Semoga Mulus
- Pendaftaran CPNS 2024 & PPPK Belum Tentu Juni, Piye to?
- 5 Berita Terpopuler: Ternyata Perincian Formasi Pendaftaran CPNS & PPPK Belum Beres, Ada 3 Kategori Ini
- YKMI: Kami Berharap Gerakan Dukung Kemerdekaan Palestina Menyebar ke Penjuru Indonesia
- 3 Kategori Orang Ini, Jangan Sampai Menjabat di Kabinet Prabowo-Gibran
- Nikmati Kemewahan Layanan Kesehatan Bedah Orthopedi-Vaskular di RS Premier Bintaro