Debt Collector Tak Mau Dianggap Jahat

Debt Collector Tak Mau Dianggap Jahat
Debt Collector Tak Mau Dianggap Jahat
JAKARTA - Komunitas debt collector meminta masyarakat tak memandang buruk profesi  mereka. Jimmy, salah seorang penagih mengaku mereka hanya mencari nafkah untuk anak dan keluarga.

"Kita tidak keras. Terkadang justru nasabah yang keras," katanya di RS UKI Jakarta Timur kemarin. Jimmy tengah melayat rekannya Helmy Yohanes yang tewas dalam perkelahian dengan kelompok orang tak dikenal gara-gara selisih paham dalam menagih nasabah di Depok. 

     

Menurut Jimmy, profesi penagih utang juga diikat perjanjian kerja dengan bank maupun perusahaan yang menggunakan jasa mereka untuk menagih utang. Bank baru akan meminta pihak jasa penagih utang bila ada nasabah yang mengalami kredit macet. Biasanya, bank melakukan penagihan secara internal pada nasabah dengan mengirimkan dua surat peringatan dan dua telepon peringatan.

     

Namun, jika nasabah tetap tidak beritikad baik untuk membayar utang maupun kredit macet, pihak bank meminta jasa penagih utang untuk menemui nasabah. "Kita selalu kasih waktu. Kalau memang nasabah tidak bisa bayar kita beri kesempatan. Nanti juga ada aset yang dilelang," katanya.

      

JAKARTA - Komunitas debt collector meminta masyarakat tak memandang buruk profesi  mereka. Jimmy, salah seorang penagih mengaku mereka hanya

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News