Nuh: Isu Bocoran Jawaban Marak

Nuh: Isu Bocoran Jawaban Marak
Ribuan lembar jawab Ujian Nasional (UN) Jawa Tengah mata pelajaran Bahasa Indonesia, Selasa (17/4) telah dipindai (dibaca secara digital) oleh tim Universitas Negeri Semarang (Unnes). Untuk tahun ini, Unnes menggunakan dua sistem pemindai yakni optical mark reader (OMR) dan pemotretan citra (image scaning/DMR). Pemindaian sendiri menggunakan 15 unit pemindai berkecepatan 60 lembar permenit bekerja 20 jam nonstop. FOTO: ADITYO DWI/RADAR SEMARANG
JAKARTA–Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) mengakui banyak muncul isu kebocoran jawaban ujian nasional (Unas) di kalangan siswa. Kebocoran tersebut akibat ada oknum menyimpang dalam pelaksanaan ujian untuk siswa SMA, MA, dan SMK tersebut. Pelanggaran tidak hanya dilakukan orang luar, ada beberapa pengawas ruangan yang tidak menjalankan tugasnya dengan baik.

’’Kita harus fair. Ada saja yang menyimpang di Unas kali ini. Tapi jangan diartikan kalau semuanya jelek,’’ ungkap Nuh saat inspeksi mendadak (sidak) ke SMK 6 Jakarta, kemarin (17/4).

Ia menegaskan, jika ada pengawas ujian maupun pihak sekolah yang melakukan kecurangan akan ditindak tegas. Namun, tidak semua anak di dalam ruangan melakukan hal tersebut. ’’Anak-anak yang jujur harus tetap kita lindungi. Kalau yang nakal kita awasi lebih ketat lagi. Jangan sampai mereka ini mengganggu pelaksanaan ujian,’’ tegas Nuh.

Mantan Rektor Institut Teknologi Sepuluh November (ITS) Surabaya tersebut mengatakan, salah satu daerah yang ada isu bocoran jawaban adalah Jombang, Jawa Timur. Bahkan, kasusnya sampai tangan polisi. Untuk itu Kemendikbud telah menurunkan tim untuk memverifikasi langsung ke lapangan.

JAKARTA–Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) mengakui banyak muncul isu kebocoran jawaban ujian nasional (Unas) di kalangan siswa.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News