Jokowi-JK Paling Banyak Diserang Kampanye Hitam

Jokowi-JK Paling Banyak Diserang Kampanye Hitam
Jokowi-JK Paling Banyak Diserang Kampanye Hitam

jpnn.com - JAKARTA – Kelompok pemerhati pemilu Matamassa yang terdiri dari berbagai elemen masyarakat, mencatat selama tiga pekan terakhir calon presiden Joko Widodo-Jusuf Kalla, paling banyak diserang dengan kampanye hitam, jika dibanding calon presiden Prabowo Subianto-Hatta Rajasa.

Menurut aktivis  Matamassa, Umar Idris, kampanye hitam dilakukan dengan berbagai cara. Termasuk menggunakan isu suku, agama, fitnah, dan kebencian.

“Misalnya kita menerima SMS yang menyatakan pasangan nomor urut 2 (Jokowi-JK) beragama Kristen dan didanai oleh pengusaha Tionghoa. Kemudian booklet yang menyatakan diri sebagai riset fakta hitam Jokowi, serta berbagai situs yang terus menerus memuat kampanye hitam berbasis SARA,” kata Umar Idris, yang juga Ketua Aliansi Jurnalis Independen (AJI), di Gedung Bawaslu, Jakarta, Kamis (19/6). AJI merupakan salah satu elemen yang ikut mendirikan Matamassa.

Pentolan Matamassa perwakilan Perkumpulan untuk Demokrasi (Perludem), Veri Junaedy  menambahkan, pihaknya juga menerima pengaduan pelanggaran berupa tayangan iklan dan program blocking time di TV yang mendukung salah satu capres, melebihi waktu yang diizinkan.

Padahal menurut ketentuan, setiap televisi kata Veri, hanya diperkenankan menayangkan 30 spot berdurasi 60 detik untuk masing-masing capres. Selain itu sebuah stasiun televisi juga tidak boleh menyiarkan salah satu pasagan calon dalam waktu yang sangat lama.

“Dari awal kampanye pilpres hingga hari ini, Kamis (19/6), sudah menerima sebanyak 82 laporan. Terdiri dari 36 laporan dugaan pelanggaran administrasi, 21 laporan tindak pidana dan 21 dugaan lain-lain. Pengaduan lebih banyak terkait dugaan kampanye hitam yang ditujukan pada pasangan Jokowi-JK. Semua laporan tersebut beserta bukti foto dapat diakses di www.matamassa.org,” katanya. (gir/jpnn)

 


JAKARTA – Kelompok pemerhati pemilu Matamassa yang terdiri dari berbagai elemen masyarakat, mencatat selama tiga pekan terakhir calon presiden


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News