Pacu Kreativitas Anak Yatim

Pacu Kreativitas Anak Yatim
INI KARYAKU: Sebagian anak yatim yang mengikuti Geber Yatimers 2014 memamerkan hasil kebolehan mereka mengoleskan cat akrilik. (Puguh Sujiatmiko/Jawa Pos)

jpnn.com - JAKPUS – Sejumlah anak tampak gembira di Atrium Kuningan City, Sabtu (19/7). Mereka mewarnai kain polos dengan menggunakan cat akrilik. Yang menarik, cat itu dioleskan dengan menggunakan spon atau busa. Mereka mengoleskannya sesuai dengan pola.

Mereka merupakan anak-anak yatim binaan Komunitas Berkah dan Ganara Art Studio. Ketua Umum Komunitas Berkah Steny Agustaf menjelaskan, anak-anak itu dilatih dan dibekali keterampilan. ’’Kami memberikan kail, memberikan cara untuk mendapatkan uang,’’ katanya dalam acara gerakan berbagi kebahagiaan bersama yatimers atau Geber Yatimers 2014 tersebut.

Mengusung tema Colors of Tomorrow, lanjut dia, Geber Yatimers adalah gerakan penggalangan dana dari masyarakat umum. Caranya, pihaknya menjual hasil karya seni anak-anak yatim yang dikemas dalam produk yang bernilai jual bagi masyarakat.

Selain itu, anak-anak tersebut diajak bersemangat dalam berbagi. Mereka diajak saling membantu dan berjuang demi masa depan tanpa harus mengandalkan bantuan pihak luar. Sebab, para yatim tersebut merupakan bagian dari generasi masa depan.

Sementara itu, Art Director dari Ganara Art Studio Tita Djumaryo mengungkapkan, tahun ini pihaknya berinteraksi dengan 500 anak-anak dari empat panti asuhan serta satu rumah asuh di Jakarta dan Bogor. Mereka diajak membuat keterampilan berupa pouch, tas, kaus, dan dompet. ’’Nah, karyanya dijual lewat online shop, media sosial, dan penjualan manual,’’ jelasnya.

Hasil penjualan tersebut akan diberikan kepada anak-anak yatim lain. Misalnya, hasil penjualan karya seni anak-anak panti asuhan A akan disumbangkan ke panti asuhan B. Selanjutnya, hasil kerajinan dari panti asuhan B akan disumbangkan ke panti asuhan C. Demikian seterusnya hingga hasil penjualan kerajinan panti asuhan terakhir disumbangkan ke panti asuhan A.

Sebelumnya, mereka juga diberi pemahaman. Yakni, hasil kerajinannya boleh diambil atau tidak. Mereka awalnya ragu. Namun, setelah ditanya karya itu untuk membantu anak yatim lain, mereka sangat mendukung. ’’Kami membagikan inspirasi berbagi dan keikhlasan membantu sesama,’’ ungkap Tita. (puj/co2/oni/c15/any)

JAKPUS – Sejumlah anak tampak gembira di Atrium Kuningan City, Sabtu (19/7). Mereka mewarnai kain polos dengan menggunakan cat akrilik.


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News