Terus Berlatih agar Tidak Grogi di Depan Ilmuwan Dunia

Terus Berlatih agar Tidak Grogi di Depan Ilmuwan Dunia
HARUMKAN BANGSA: Dari kiri, Diannisa Paramitha Susantono, Anastasia Michelle Pratanata, dan Michelle Audrey Darmadi menjadi presentator di London International Youth Science Forum (LIYSF) 2014. Foto: Hilmi Setiawan/Jawa Pos

LAGI, kiprah mahasiswa Indonesia mencatat prestasi. Penelitian tiga mahasiswi Fakultas Kedokteran UI berhasil menembus forum ilmiah anak muda tingkat dunia, London International Youth Science Forum (LIYSF) 2014.
-----------------------
M. Hilmi Setiawan, Jakarta
-----------------------

RASA lega danbangga terus terpancar dari wajah Diannisa Paramitha Susantono, Anastasia Michelle Pratanata, dan Michelle Audrey Darmadi.

Tiga mahasiswi FKUI tersebut mulai besok (23/7) tampil dalam forum LIYSF 2014 di Imperial Collage, London, Inggris. Ketiganya patut bangga karena mereka menjadi satu-satunya wakil Indonesia dalam forum bergengsi itu.

Saat ditemui di sebuah tempat makan di kawasan Kebon Sirih, Jakarta Pusat, Minggu (20/7), mereka sedang melakukan persiapan terakhir sebelum terbang ke London. Mereka bertekad tampil sebaik-baiknya demi nama bangsa. Sebab, forum ilmiah anak muda dunia tersebut diikuti para calon ilmuwan dari berbagai belahan dunia.

Mereka menyiapkan presentasi secara visual, baik dengan PowerPoint maupun poster. Tiga sekawan tersebut berbagai tugas, siapa yang menjadi operator dan siapa yang tampil sebagai presentator.

Kiprah mereka menembus event ilmiah itu dimulai sejak Januari silam. Saat itu mereka mendapat informasi bahwa ada pendaftaran LIYSF 2014. ’’Dari FKUI sebenarnya banyak yang mengajukan penelitian. Tetapi, yang lolos hanya kami,’’ kata Diannisa kepada Jawa Pos.

Setelah menyatakan tekad bulat ingin berkompetisi dalam forum ilmiah itu, tiga mahasiswi cantik tersebut langsung mematangkan proposal penelitian. Kebetulan, selama ini mereka sudah bersama-sama dalam kelompok belajar sehingga tidak ada hambatan berarti saat menyiapkan segala sesuatunya.

Diannisa menjelaskan, setelah berdiskusi panjang, mereka sepakat untuk meneliti penyakit talasemia (kelainan darah) sebagai objek. Apalagi penyakit genetis itu termasuk menjadi konsentrasi utama di FKUI yang bekerja sama dengan RS Cipto Mangunkusumo (RSCM). Bahkan, di RS milik pemerintah pusat itu ada poli khusus talasemia.

LAGI, kiprah mahasiswa Indonesia mencatat prestasi. Penelitian tiga mahasiswi Fakultas Kedokteran UI berhasil menembus forum ilmiah anak muda tingkat

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News