DPR Anggap Kisruh Politik DKI Ikut Lemahkan Rupiah

DPR Anggap Kisruh Politik DKI Ikut Lemahkan Rupiah
DPR Anggap Kisruh Politik DKI Ikut Lemahkan Rupiah

jpnn.com - JAKARTA – Kisruh politik di DKI Jakarta dianggap menjadi salah satu penyebab melemahnya nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika Serikat. Setidaknya, itulah penilaian Ketua Badan Anggaran DPR, Ahmadi Noor Supit.

Selain kisruh itu, Ahmadi juga melihat lambannya sikap Presiden Joko Widodo ikut membuat rupiah hancur. Ahmadi menilai, Jokowi lamban dalam mengantisipasi persoalan yang ada.

Ahmadi mengatakan, pemerintah menjadikan masalah ekonomi di Tiongkok sebagai alasan melemahnya nilai tukar rupiah. Menurut Ahmadi, pemerintah seharusnya bisa menjaga stabilitas keuangan.

"Sebab kalau melihat capital inflow (arus modal asing), itu luar biasa. Karena, dolar yang masuk ke Indonesia sangat banyak. Mestinya kalau dilihat dari sisi capital inflow, (kurs) dolar itu bisa menurun, bukan menguat karena masuk terus ke Indonesia," kata Ahmadi, Rabu (4/3).

Politikus Golkar ini berharap, pemerintah dapat segera meredam situasi tersebut. Dia tidak ingin investor merasa tak nyaman berinvestasi karena adanya kekhawatiran terhadap situasi politik seperti yang terjadi di DKI Jakarta.

"Misalnya masalah di Jakarta, perseteruan yang semestinya tidak harus ada. Itu kan Ibu kota negara, bagaimanapun bisa menjadi pemicu untuk daerah-daerah lain tentunya," tegas Ahmadi.

Dia juga memandang situasi partai politik yang belum stabil menjadi salah satu faktor pemicu pemelahan rupiah. Ahmadi menambahkan, sikap presiden yang cepat mengatasi persoalan kelangkaan beras mestinya bisa meredam inflasi.

"Ini juga harus dilakukan presiden di bidang politik. Kalau presiden punya sikap, misalnya turun tangan soal Jakarta, KPK, soal parpol. Bila itu dilakukan pres, itu bisa meredam," tegas Ahmadi. (fat/jpnn)

JAKARTA – Kisruh politik di DKI Jakarta dianggap menjadi salah satu penyebab melemahnya nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika Serikat.


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News