Tamara Histeris Lihat Mama Bersimbah Darah di Dekat Meja Piano

Tamara Histeris Lihat Mama Bersimbah Darah di Dekat Meja Piano
Tamara Histeris Lihat Mama Bersimbah Darah di Dekat Meja Piano

jpnn.com - SEMARANG - Aksi perampokan semakin mengganas di Kota Semarang. Lagi-lagi para penjahat nekat membunuh  korbannya. Kali ini yang menjadi korban adalah wanita 50 tahun. Korban yang diketahui bernama Poh Ui Bi Ing Lorencia itu ditemukan tewas bersimbah darah di ruang tengah rumahnya Perumahan Puri Anjasmoro blok H5/19, Tawangsari, Semarang Barat, Selasa (24/3) siang. 

Lorencia, adalah istri seorang pengusaha air mineral bernama Hendri. Saat ditemukan korban tergeletak di ruang tengah, tepatnya di belakang meja piano warna putih, sekitar pukul 12.00 kemarin. 

Korban terkapar dalam posisi miring ke kiri dengan lima luka tusuk senjata tajam di leher, tangan, dan perut. Diduga korban tewas dibunuh oleh perampok yang beraksi di siang bolong. Sepeda motor Yamaha V-Ixion milik kornan berhasil dibawa kabur pelaku usai membunuh korban dengan pisau dapur.

Berdasarkan informasi yang dihimpun, ibu dua anak tersebut ditemukan pertama kali oleh anak keduanya, Tamara Grasia, 17, pelajar kelas XI SMA Tri Tunggal, Semarang. Saat itu Tamara yang baru saja pulang dari sekolahnya terkejut melihat ibunya bersimbah darah. Ia kemudian berteriak minta pertolongan warga. 

Kejadian itu kemudian dilaporkan ke petugas keamanan setempat yang diteruskan ke polisi. Parno, salah seorang petugas keamanan di blok tersebut mengatakan, ia diberitahu kalau ada pembunuhan dan diminta ke lokasi secepatnya. Mendapat laporan itu, Parno langsung mendatangi lokasi. 

"Sampai di lokasi saya lihat poaisi korban sudah tergeletak di lantai ruang tengah. Posisinya miring dan banyak darah di lantai," ujarnya di lokasi kejadian.

Pada saat kejadian, korban diketahui berada di rumah sendirian. Suaminya, Hendri sedang keluar untuk bekerja, anak keduanya (Tamara, red) sekolah, dan anak pertamanya (Rosalia Christina, red) kuliah di Jakarta. 

"Kalau siang sendirian di rumah. Perumahan ini kala siang juga sepi. Kalau untuk akses masuk hanya satu jalan yang dibuka, hanya dari gerbang depan. Jalan keluar di belakang sudah diportal, juga jalan lainnya," ungkap Parno.

SEMARANG - Aksi perampokan semakin mengganas di Kota Semarang. Lagi-lagi para penjahat nekat membunuh  korbannya. Kali ini yang menjadi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News