Bakal Tampil di Jerman, Tim YPAB Tekun Hafalkan Lirik Lagu dalam Huruf Braille

Bakal Tampil di Jerman, Tim YPAB Tekun Hafalkan Lirik Lagu dalam Huruf Braille
PERSIAPAN MATANG: Olivia Charis Kusuma (kiri) bersama rekan-rekan dari SMPLB-A YPAB Keputih berlatih angklung intensif dalam dua bulan terakhir. (Dipta Wahyu/Jawa Pos)

jpnn.com - SEBELAS siswa tunanetra SMPLB-A YPAB (Yayasan Pendidikan Anak Buta) Keputih Surabaya bakal tampil bermain angklung di Jerman. Mereka akan membawakan 15 lagu, lima di antaranya berbahasa Jerman dan Belanda. Persiapan matang mereka lakukan sejak dua bulan terakhir.

------

SUARA angklung bersahutan terdengar saat kami memasuki pintu gerbang SMPLB-A YPAB di kawasan Keputih, Surabaya, awal pekan lalu. Terdengar merdu memadukan satu nada dengan nada lainnya. Siapa yang mendengar pasti tahu pemain angklung itu sangat ahli. Para pemain angklung sekaligus menjadi tim paduan suaranya.

Semakin mendekati Symphasis Hall, suara angklung itu semakin kencang. Salah satu pemainnya bernama Olivia Charis Kusuma. Dia berada di deretan depan. Tangannya gemulai menggoyangkan pipa bambu satu membentuk irama.

Olivia adalah salah seorang siswa tunanetra yang berada di dalam grup tersebut. Meski penglihatan menghalangi, dia tidak patah semangat bermain angklung. ’’Awalnya yasulit. Tapi, ini sudah menjadi kebiasaan karena latihan rutin,’’ kata gadis yang dalam sekali permainan bisa mengombinasikan delapan angklung sekaligus itu.

Grup tersebut digawangi 13 orang. Sebanyak 11 siswa merupakan penyandang tunanetra, dua orang yang lain normal dan dihadirkan sebagai pelatih tambahan sekaligus pendamping. ’’Nggak terasa capek karena sangat senang. Saya gemar bermain musik,’’ tambah Olivia, gadis 13 tahun yang tinggal di kawasan Wiyung itu.

Selain Olivia, ada satu siswa bernama Bijko Darusworo yang terlihat tak kalah semangat. Saat latihan, Bijko selalu mengusahakan tidak terlambat. Tidak jarang dia datang lebih cepat, lantas menunggu teman-temannya berkumpul.

Bjiko mengaku suka bermain alat musik, terutama keyboard, sejak kecil. Kebiasaan itu dia dapatkan dari keluarganya yang suka musik. ’’Di rumah, ada keyboard yang sering saya mainkan. Tiap hari saya tidak lupa main,’’ paparnya. Untuk angklung beda lagi, Bjiko baru mempelajarinya saat di sekolah.

SEBELAS siswa tunanetra SMPLB-A YPAB (Yayasan Pendidikan Anak Buta) Keputih Surabaya bakal tampil bermain angklung di Jerman. Mereka akan membawakan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News