Kirim Capim KPK Tanpa Jaminan, Bagian Pelemahan KPK?
jpnn.com - JAKARTA - Lima nama yang diklaim kejaksaan sebagai kandidat terbaik maju dalam bursa calon komisioner Komisi Pemberantasan Korupsi, malah menuai kritik tajam dari sejumlah kalangan.
Apalagi, Jaksa Agung Muhammad Prasetyo justru tak bisa menjamin kelima jaksa itu akan 100 persen bersih nantinya.
Karenanya, peneliti Indonesian Institute for Development and Democracy (Inded) Arif Susanto, mengimbau panitia seleksi capim KPK untuk mewaspadai adanya Penumpang Gelap dalam pendaftar Capim KPK.
Dia menegaskan, pansel seyogyanya harus mempertimbangkan potensi itu serta tidak mengesampingkan integritas pelamar. "Artinya, pansel perlu mewaspadai penumpang gelap di antara para pendaftar Capim KPK," ungkap Arief, di Jakarta, Senin (29/6).
Ia pun heran dengan sikap Jaksa Agung yang merekomendasikan lima nama. Apalagi, lanjut dia, Jaksa Agung tak memberikan jaminan akan kualitas dan kompetensi para jaksa tersebut.
Menurutnya, jelas ini sebuah bentuk tekanan pada pansel lewat dorongan dan rekomendasi. "Sama saja bagian pelemahan KPK," tegasnya.
Sementara pengamat hukum pidana Abdul Fickar menyayangkan sikap Jaksa Agung memberikan rekomendasi namun tanpa jaminan. "Sama saja menyodorkan jaksa yang tidak berkualitas dan masih terlihat ego sektoralnya," kata Abdul.
Ia menambahkan, sikap itu menunjukkan jika Jaksa Agung tidak mengetahui anatomi kejaksaan secara baik dengan pemilihan lima capim tersebut. Dia pun yakin, lima jaksa itu tak akan lolos di pansel. "Jaksa Agung harusnya jeli, karena masih banyak jaksa terbaik di kejaksaan," tegasnya.
JAKARTA - Lima nama yang diklaim kejaksaan sebagai kandidat terbaik maju dalam bursa calon komisioner Komisi Pemberantasan Korupsi, malah menuai
- Aktivis 98 Sebut Presiden Jokowi Mengkhianati Cita-Cita yang Diperjuangkan Reformasi
- Enam Kapal Perang Disiapkan Untuk Operasi Trisila di Papua & Maluku
- Peringatan Hari Otda Nasional, Wali Kota Denpasar Terima 2 Penghargaan, Selamat!
- Aktivis 98 Sebut Selama Era Jokowi Praktik KKN Dipertontonkan Secara Vulgar
- Usut Kasus Investasi Bodong, KPK Bakal Panggil Dirut Taspen Antonius Kosasih
- Kekurangan Guru Makin Besar, Pengangkatan Honorer Menjadi PNS & PPPK Mendesak Dilakukan