Riwu Ga, Hikayat Pelayan Setia Bung Karno

Riwu Ga, Hikayat Pelayan Setia Bung Karno
Rumah Pembuangan Bung Karno di Ende. Foto: Dok. JPNN.com.

jpnn.com - EMPAT tahun lamanya Bung Karno diasingkan Belanda ke Ende, Nusa Tenggara Timur. Sejak 1934 hingga 1938. 

Suatu hari, Ratna Djuami anak angkat Bung Karno dan Inggit memanggil penjaja kue yang melintas di depan rumahnya.  

"Siapa nama anak?" tanya Inggit saat akan membayar.

Baca Juga:

"Riwu Ga," jawab si penjaja kue.

“Maukah anak bekerja dengan kami? Mau anak tinggal dengan kami di sini,” ajak Inggit kepada Riwu Ga, seperti dilansir dari buku karya Peter A. Rohi, Kako Lami Angalai

Tak langsung menjawab, Riwu sempat terdiam dan kaget. Inggit kembali menegaskan kembali soal tawarannya itu. 

“Anak mau tinggal di sini dengan kami? Kalau mau, anak akan dapat satu rupiah sebulan,” ajaknya lagi. 

Tanpa pikir panjang, Riwu mengiyakan. Gaji satu rupiah saat itu sangat besar. 

EMPAT tahun lamanya Bung Karno diasingkan Belanda ke Ende, Nusa Tenggara Timur. Sejak 1934 hingga 1938.  Suatu hari, Ratna Djuami anak

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News