Setelah Buron Lima Bulan, Slamet Akhirnya Ditangkap di Bogor

Setelah Buron Lima Bulan, Slamet Akhirnya Ditangkap di Bogor
Slamet Martoyo (kanan), salah seorang tersangka kasus dugaan korupsi pada proyek pembangunan dermaga Kementerian Pembangunan Daerah Tertinggal (PDT) di Bakalang, Kabupaten Alor dan Pamakayo, Kabupaten Flores Timur, Tahun Anggaran 2014, senilai Rp 42 miliar, dengan kerugian negara Rp 11 miliar. Slamet selaku anggota panitia penerima hasil pekerjaan kedua proyek dimaksud. FOTO: Timor Express/JPNN.com

jpnn.com - KUPANG – Penyidik Kejati NTT menangkap lagi satu tersangka kasus dugaan korupsi pada proyek pembangunan dermaga Kementerian Pembangunan Daerah Tertinggal (PDT) di Bakalang, Kabupaten Alor dan Pamakayo, Kabupaten Flores Timur, Tahun Anggaran 2014, senilai Rp 42 miliar, dengan kerugian negara Rp 11 miliar.

Tersangka yang ditangkap adalah Slamet Martoyo, selaku anggota panitia penerima hasil pekerjaan kedua proyek dimaksud.

Kepala Seksi Penerangan Hukum (Kasi Penkum) dan Humas Kejati NTT, Ridwan Angsar, yang dikonfirmasi Timor Express (Grup JPNN.com), Sabtu (16/1), membenarkan.

Ridwan menjelaskan, penangkapan Slamet Martoyo dilakukan di wilayah Kota Bogor oleh tim yang dipimpin langsung Kajati NTT, John Walingson Purba, dibantu tim Intelijen Kejaksaan Agung (Kejagung) RI.

“Tersangka setelah ditangkap, langsung dibawa untuk diamankan sementara Kejari Jakarta Selatan,” kata Ridwan.

Menurut Ridwan, tersangka ditangkap pada Jumat (15/1), sekira pukul 19.00 Wita di Kota Bogor. Saat ditangkap, Slamet sedang mengisi bahan bakar di salah satu SPBU, setelah pulang dari puncak Bogor bersama istri dan anak-anaknya.

Selama masa pelarian selama 5 bulan lebih, ujar Ridwan, Slamet selalu berpindah tempat tinggal. Slamet maupun seluruh anggota keluarganya juga mengganti handphone serta nomornya, dengan maksud agar tidak bisa dideteksi penyidik.

Setelah ditangkap, lanjut Ridwan, tersangka langsung dibawa ke kantor Kejari Jakarta Selatan, dan pada Sabtu (16/1), langsung diberangkatkan ke Kupang menggunakan pesawat Batik Air, dikawal oleh penyidik yang dipimpin Kajati NTT.

KUPANG – Penyidik Kejati NTT menangkap lagi satu tersangka kasus dugaan korupsi pada proyek pembangunan dermaga Kementerian Pembangunan Daerah

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News