Bimbim Slank: Kalau Mau Buruh Murah ke Tiongkok Aja

Bimbim Slank: Kalau Mau Buruh Murah ke Tiongkok Aja
Ribuan buruh saat menggelar aksi demo di depan Istana Merdeka, Jakarta, Minggu (1/5). Mereka menolak upah murah dan mencabut PP no 78/2015 tentang pengupahan. Foto : Ricardo/JPNN.com

jpnn.com - JAKARTA – Minimnya gaji buruh di Indonesia membuat banyak pihak prihatin. Tak terkecuali Bimbim Slank. Menurut Bimbim, pengusaha seharusnya menaati aturan upah minimum provinsi.

"Indonesia jangan bangga dengan buruh murahnya! Kalo mau buruh murah ke Tiongkok aja!" kata Bimbim kepada JawaPos.com, Minggu (1/5).

Sebagaimana diketahui, isu buruh dibayar di bawah UMP masih menjadi persoalan besar di sejumlah daerah. Salah satunya di Sumatera Selatan (Sumsel). Sekitar 40 persen buruh digaji di bawah UMP Sumsel yang nilainya Rp 2.206.000.

Ketua Konfederasi Serikat Buruh Sejahtera Indonesia (KSBSI) Sumsel Darius tak menampik bahwa persoalan upah sudah menjadi masalah klasik yang tidak pernah tuntas.

Banyak perusahaan membayar gaji tidak sesuai UMR yang sudah ditetapkan dan diatur UU Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan.

Sebagai contoh, dari 50 ribu pekerja anggota KSBSI, sekitar 40 persennya gaji dibayar di bawah UMR. Rata-rata antara Rp 1,8 juta-Rp 2 juta per bulan. (ded/jpg)

 

 



Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News