Disambut Layaknya Pemain Timnas, Mata pun Berkaca-kaca

Disambut Layaknya Pemain Timnas, Mata pun Berkaca-kaca
Eman Sulaeman, kiper Terbaik Homeless World Cup (depan) setibanya di Bandara Soekarno-Hatta, Selasa (19/7) dinihari. Foto: Amjad/jpnn

jpnn.com - Keterbatasan, bukanlah halangan untuk berprestasi. Keyakinan itulah yang ada di benak Eman Sulaeman, yang akhirnya membawa dirinya menjadi penjaga gawang terbaik di ajang Homeless World Cup 2016 di Glasgow, Skotlandia 10-16 Juli lalu.

Muhammad Amjad, Jakarta

Yel-yel khas suporter Indonesia dan lagu Garuda di dadaku menggema di terminal kedatangan 2D Bandara Soekarno-Hatta, Selasa (19/7) dinihari. ‎Puluhan orang dengan semangat terus memekikkan lagu dan yel yang menarik perhatian masyarakat yang ada di Bandara terbesar di Indonesia tersebut.

Sambutan itu diberikan, saat rombongan tim Homeless world cup baru keluar dari terminal kedatangan luar negeri, di terminal 2D. Sambutan yang layak diberikan karena skuat merah putih ‎meraih hasil yang menggembirakan dari Glasgow. 

Tangis bahagia tak terelakkan akhirnya keluar dari mata para rombongan tim Indonesia. Mereka tak menyangka bakal disambut meriah, layaknya tim Indonesia di sepak bola.

"Saya jujur harus menahan air mata ini. Saya tidak menyangka, disambut seperti ini, ini penghargaan yang luar biasa untuk kami," kata Eman.

Bukan sekadar Piagam yang menunjukkan peringkat akhir Indonesia di posisi ketujuh dalam turnamen kali ini. Tapi penghargaan khusus kepada Eman, juga ditenteng dengan penuh rasa bangga.

"Ini pertama kalinya, Penjaga gawang Indonesia jadi yang terbaik di Homeless. Dengan kondisi saya, ternyata itu bukan halangan untuk berprestasi," ungkap pria asal Majalengka tersebut.

Keterbatasan, bukanlah halangan untuk berprestasi. Keyakinan itulah yang ada di benak Eman Sulaeman, yang akhirnya membawa dirinya menjadi penjaga

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News