10 Bocah Terindikasi Stress Akut

10 Bocah Terindikasi Stress Akut
10 Bocah Terindikasi Stress Akut
MAGELANG-- Kekhawatiran akan terjadinya gangguan psikologis terhadap anak pasca erupsi merapi benar-benar terjadi. Sepuluh anak yang tinggal dipengungsian tanjung Muntilan terindikasi menderita strees akut. Untuk itu dibutuhkan tindakan cepat untuk mengurangi resiko bertambahnya korban.

Hal itu, terungkap setelah empat relawan dari Rumah Sakit Jiwa Daerah dr Amino Gondohutomo, Semarang, bertandang ke TPA Tanjung di Muntilan, kemarin pagi. Relawan yang dipimpin oleh psikiater dr Hesti Anggriani melakukan penelitian kondisi mental dan kejiwaan ratusan anak yang tinggal di posko tersebut melalui media menggambar. "Ada sepuluh anak yang kita indikasikan mengalami stres akut," kata dia, kemarin (3/11)

Berdasarkan hasil ini, maka dapat disimpulkan mayoritas pengungsi anak di TPA Tanjung mengalami stres akut. Dengan tanda-tanda sulit tidur, selalu merasa gelisah, dan merasa tidak nyaman. "Ini juga nampak dari hasi gambar 50 anak usia 5-6 tahun, ternyata mayoritas memilih menggambar gunung," bebernya. Dari situ, dia mengatakan anak-anak korban merapi ini harus mendapatakan terapi secara menyeluruh. "Mereka harus diajak bermain dan bernyanyi agar tidak berlanjut ke tahap depresi," ujar dia.

Kegiatan menggambar bersama selain untuk mengetahui kondisi psikologis anak-anak juga bertujuan untuk mengantisipasi dan mengendalikan emosi para pengungsi anak. "Supaya mereka bisa menyadari apa yang terjadi dan tak khawatir berlebihan," ungkapnya. Meski hasil gambar menunjukkan ada gangguan kondisi psikologis anak-anak di pengungsian, dokter Hadi mengungkapkan kecil kemungkinan mereka akan mengalami depresi. "Sebab mereka belum mampu berfikir abstrak," ujarnya.

MAGELANG-- Kekhawatiran akan terjadinya gangguan psikologis terhadap anak pasca erupsi merapi benar-benar terjadi. Sepuluh anak yang tinggal dipengungsian

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News