108 DAS Mengkhawatirkan jadi Ancaman

108 DAS Mengkhawatirkan jadi Ancaman
108 DAS Mengkhawatirkan jadi Ancaman
JAKARTA – Dirjen Rehabilitasi Lahan dan Perhutanan Sosial (RLPS) Departemen Kehutanan, Idriastuti, menyatakan bahwa kondisi 108 Daerah Aliran Sungai  (DAS) sudah mengkhawatirkan. Menurutnya, tingkat kekhawatirannya sudah mencapai pada dampak bencana alam seperti erosi, tanah longsor,  banjir, dan juga sedimentasi.

“Memang sudah mengkhawatirkan, tingkat kekhawatirannya itu sudah cukup besar karena dengan DAS yang buruk dampaknya tidak hanya bentuk bencana alam, banjir tanah, longsor, tapi juga ada sedimentasi terhadap waduk-waduk,” kata Indriastuti disela-sela acara diskusi di Gedung Manggala Wana Bakti, Jalan Gatot Subroto, Senayan, Jakarta (17/12).

Karena itu, menurut Indriastuti, pihaknya telah memprioritaskan untuk menangani 108 DAS dengan program perencanaan DAS Terpadu pada Rencana Pembangunan Jangka Menengah 2010-2014. “Sebetulnya ada 458 yang diprioritaskan, tetapi kan kita melihat kemapuan untuk menanganinya. Setelah dihitung lima tahun, kemampuan kita hanya mampu merencanakan 108 DAS,” katanya.

Kata Indriastuti, DAS yang perlu ditangani itu tersebar di seluruh Indonesia. Untuk Pulau Jawa sendiri, Deptan merencanakan 29 dari 741 DAS. “Di antaranya seperti Bengawan Solo, Ciliwung, Berantas, Cimanuk, Titandui. Tidak sekadar perencanaan tapi juga reabilitasinya betul-betul kita awasi,” ujarnya.

JAKARTA – Dirjen Rehabilitasi Lahan dan Perhutanan Sosial (RLPS) Departemen Kehutanan, Idriastuti, menyatakan bahwa kondisi 108 Daerah Aliran

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News