13 Rumah Hanyut, Masjid Tetap Kokoh

13 Rumah Hanyut, Masjid Tetap Kokoh
13 Rumah Hanyut, Masjid Tetap Kokoh
“Padahal uang itu untuk kebutuhan menyelesaikan pembangunan rumah baru,” lanjutnya.

Warga lainnya, Masdiana (43), mengaku, kejadiannya begitu cepat. Ia yang hidup menjanda terpaksa harus susah payah menyelamatkan empat anaknya. “Oppot sajo ro aek godang menunjang, maroban hayu, holan mamikirkon manyalamatkon daganak on ma au tai leng adong koum mangalojongkonna tu huta Aek Nadenggan (kejadiannya cukup cepat, arus air langsung menerjang, membawa kayu, dan suaranya sangat mengerikan, ketika itu saya hanya berfikir bagaimana caranya anak-anak bisa selamat, untung saudara sekampung yang sama-sama ingin menyelamatkan diri membantu dan memabawa anak saya menuju perkampungan Aek Nadenggan)," kata perempuan ini sambil menangis.

Sementara itu, Kepala Lingkungan I Kelurahan Pardomuan Somat Pulungan, mengaku, begitu mengetahui air menggenangi pemukiman dengan membawa material dan suara gemuruh, warga langsung berlarian menuju tempat yang lebih tinggi. Tak banyak yang bisa dilakukan warga selain menunggu arus surut. Sebab, selain listrik padam, peristiwa ini juga terjadi menjelang tengah malam.

“Jumlah kepala keluarga di Lingkungan 1 ini sekitar 210 orang. Semuanya terkena banjir. Namun, setelah kami lakukan pengecekan dan pendataan, ada 13 rumah yang hanyut, 16 rusak berat, tiang listrik tumbang sehingga jaringan rusak. Sekolah dan masjid juga tak luput dari luapan air," kata Somat.

TAPSEL- Banjir bandang menerjang Kelurahan Pardomuan, Kecamatan Angkola Selatan, Tapsel, Minggu (21/10) malam. Dalam peristiwa ini, sedikitnya 13

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News