1.383 Orang di Papua Barat Pernah Kontak dengan Pasien COVID-19

1.383 Orang di Papua Barat Pernah Kontak dengan Pasien COVID-19
Salah seorang pasien positif COVID-19 dari kelompok OTG di Manokwari (tengah), dinyatakan sembuh setelah menjalani karantina selama 24 hari di RSUD Provinsi Papua Barat. Foto: Antara/Toyiban

jpnn.com, MANOKWARI - Juru bicara Pemprov Papua Barat untuk penanganan COVID-19, Arnoldus Tiniap mengungkapkan, sebanyak 1.383 warga di provinsi tersebut tercatat memiliki riwayat kontak erat dengan pasien positif COVID-19.

Dalam penanganan COVID-19 mereka masuk pada kategori orang tanpa gejala (OTG). Mereka pun memiliki peluang besar tertulari virus yang belum ditemukan obatnya tersebut.

Berdasarkan data gugus tugas penanganan COVID-19, jumlah OTG di Papua Barat terus meningkat sejak ditemukan kasus positif di sejumlah daerah.

Dari hasil pemeriksaan petugas sebagian terkonfirmasi positif dan sebagian lainya negatif.

Arnoldus mengutarakan, bahwa dari 1.383 orang tersebut 576 orang masih dalam pemantauan petugas kesehatan. Sedangkan 807 sudah selesai pemantauan.

Pada data kasus positif, lanjut Arnoldus, cukup banyak warga yang terjangkit COVID-19 berasal dari kelompok OTG.

Jumlah mereka cukup dominan dibanding dari kelompok orang dalam pemantauan (ODP) dan pasien dalam pengawasan (PDP)

"Dari hasil analisa data COVID-19 tanggal 29 Mei, dari 158 orang positif COVID-19 saat itu, 125 di antaranya dari OTG, 22 dari ODP dan hanya 11 pasien positif dari PDP," katanya di Manokwari, Senin (1/6).

Ribuan warga yang kini masuk dalam kategori OTG itu memiliki peluang besar tertulari virus corona.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News