139 WNI Masih Hilang Akibat Bencana di Jepang
Jumat, 18 Maret 2011 – 06:06 WIB
Selain bantuan tenaga manusia, Indonesia juga mengirimkan selimut sebanyak 10 ribu lembar, dan bantuan finansial sebanyak USD2 juta untuk pemerintah Jepang. Agung Laksono mengatakan, nantinya Indonesia juga akan mengirim tim TRC-PB berikutnya, sesuai dengan kebutuhan di lokasi bencana.
Tim yang berangkat ke Jepang itu adalah tim terlatih yang memang disiapka untuk situasi bencana seperti yang melanda Jepang. Prioritas tim adalah membantu evakuasi korban dari WNI dan kemudian baru warga asing. Tim juga dibekali pengetahuan tentang radiasi nuklir dan dilengkapi dengan baju khusus.
Namun, Agung secara pribadi meminta agar tim lebih fokus melakukan evakusi dan menjauhi zona merah atau sekitar 30 kilometer dari pusat radiasi. "Selama dua pekan di Jepang, seluruh personel tim reaksi cepat penanggulangan bencana diharapkan bisa menjaga dirinya dengan baik," kata Agung.
Dalam keterangan resmi kepada pemerintah RI, Wakil Menteri Luar Negeri (Wamenlu) Jepang Makiko Kikuta menyatakan neagranya mengalami kekurangan pasokan listrik dalam jumlah besar. Menyusul rusaknya PLTN Fukushima maka kekurangan pasokan listrik kini setara dengan jumlah konsumsi listrik se-Pulau Jawa. Karena itu Jepang melakukan penghematan listrik secara berencana.
Berdasarkan kondisi tersebut, Jepang sudah meminta Pemerintah Indonesia untuk membantu memberikan tambahan energi, gas alam cair (LNG) dan minyak bumi kepada Jepang. "Kami sangat berterimakasih atas komitmen pemerintah Indonesia untuk membantu," kata Makiko.
JAKARTA - Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Tokyo terus melakukan update data seputar Warga Negara Indonesia (WNI) yang menjadi korban
BERITA TERKAIT
- PT GPU Sebut Mabes Polri Tangkap 2 Orang Diduga Preman Sewaan yang Mengganggu Perusahaan
- Halalbihalal Peradi SAI, Juniver Girsang Ajak Advokat Bersatu
- Prajurit TNI AL Bantu Padamkan Kebakaran Kapal MT Gebang di Banten
- LQ Indonesia Lawfirm Berhasil Memediasi Pengembang PIK, Charlie Chandra Bebas dari Tahanan
- Dorong Gerakan Hidup Sehat Dilakukan Secara Masif, Lestari Moerdijat Khawatir Soal Ini
- Presiden Ingin Urusan Honorer Tuntas Tahun Ini, Pemda Mangkir Layak Diberi Sanksi