182 Tarif Barang Modal Dibebaskan
Bea Masuk 898 Kapal Diputihkan
Rabu, 27 April 2011 – 03:43 WIB
Penurunan tarif bahan baku dan modal ditujukan kepada sejumlah kelompok industri. Yakni, industri kimia dasar sebanyak 59 tarif. Lalu, industri makanan (1 pos tarif), mesin (91 pos tarif), elektronika (16 pos tarif), dan industri perkapalan (13 pos tarif).
Terkait industri perkapalan, pembebasan sementara dilakukan hingga 31 Desember 2011, dilakukan termasuk untuk memutihkan bea masuk terhadap 898 kapal. Direktur Teknis Kepabeanan Ditjen Bea dan Cukai Heri Kristiono mengatakan, kebijakan tersebut untuk mendukung asas cabotage atau kewajiban pengoperasian kapal berbendera dalam negeri untuk pelayaran domestik.
Heri mengatakan, sejak PMK 241 diberlakukan, pihaknya mendapatkan protes dari Asosiasi Pelayaran Indonesia (Insa) terkait pemberlakuan tarif 5 persen. Setelah dikaji, akhirnya tarif diturunkan menjadi 0 persen hingga pengujung tahun 2011. "Ini untuk mendukung pemberlakuan asas cabotage," katanya. Asas cabotage untuk industri pelayaran akan berlaku efektif pada 7 Mei mendatang.
Heri menjelaskan, dari 898 kapal yang diimpor, sebanyak 432 kapal telah menyelesaikan kepabeanan sebelum PMK 241 diberlakukan. Sedangkan 466 kapal belum menyelesaikan pemberitahuan kepabeanan ketika PMK 241 berlaku. "Artinya, belum bayar 5 persen. Namun, jika memberitahukan pemberitahuan kepabeanan sebelum 31 Desember 2011, akan mendapatkan tarif 0 persen," kata Heri. (sof)
JAKARTA - Pemerintah membebaskan bea masuk terhadap 182 pos tarif barang modal dan baku. Di saat yang sama, 8 pos tarif barang konsumsi dinaikkan
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- BRI & E9pay Perkuat Kolaborasi Layanan Finansial Bagi PMI di Korsel
- Pembiayaan Mikro dan Ultra Mikro BRI Capai Rp 622,6 Triliun
- Amartha Perkuat Komitmen Membangun Ekosistem Finansial Inklusif di Asia Tenggara
- Hanasui Lebarkan Sayap ke Negeri Jiran, Konsisten Tawarkan Produk Harga Terjangkau
- Tokyo MoU Annual Report 2023: BKI Berhasil Pertahankan Kategori High Performance RO
- Lewat PGTC 2024, Pertamina Siap Kolaborasi Hadapi Trilema Energi