2 Jurus Jitu Bagi PNS dan PPPK Menjaga Netralitas, Terhindar dari Pemecatan

Di samping menjadi contoh baik bagi masyarakat, ASN yang cakap digital juga akan terlindungi dari dampak negatif digitalisasi seperti phishing.
Mantan Deputi Proses Bisnis Indonesia National Single Window (INSW) Hari Noegroho mengatakan phishing tidak akan terjadi bila kita memproteksi sedari awal. Amati aplikasi yang terpasang di ponsel, sigap menolak akses izin yang masuk.
"Kita harus terapkan manajemen risiko mulai dari diri sendiri untuk mengetahui apa yang harus diamankan,” jelasnya.
Senada itu, pemateri pilar Etika Digital, Wawan Hermawan menyatakan bahwa literasi digital penting untuk menentukan sikap kita saat menggunakan media sosial.
Dia menyebutkan ada tiga hal yang menjadi tujuan dari literasi digital, salah satunya adalah melek digital. Bukan sekadar cakap dan mampu mengikuti digitalisasi, tetapi melek digital juga menentukan sikap.
Wawan menyebut saat ini kita kehilangan hati nurani dalam menggunakan media sosial. Kalimat-kalimat yang seharusnya tidak dibaca justru sering terbaca, sehingga memengaruhi mindset anak-anak muda Indonesia.
"Media sosial makin marak ditemukan ujaran kebencian, belum lagi berita bohong di WhatsApp," ucapnya.
Dalam kesempatan sama, Widyaiswara PPSDM Regional Yogyakarta Kemendagri Mudji Estiningsih mengingatkan kepada para ASN agar lebih bijak menggunakan media digital menjelang penyelenggaraan pemilihan umum 2024.
Kemendagri mengungkapkan 2 jurus jitu bagi PNS dan PPPK untuk menjaga metralitas, sehingga terhindar dari pemecatan
- Soal Jadwal Pengangkatan CPNS & PPPK 2024, Pak Alim Sanjaya Beri Penjelasan Begini
- Sudah Ada yang Masuk Daftar Hitam, Tak Bisa Daftar CPNS & PPPK
- Pelantikan CPNS dan PPPK 2024 Tertunda, Ternyata Inilah Kendalanya
- 2 Kabar Gembira untuk CPNS dan PPPK 2024
- Gerakan Rakyat Gandeng BEM UIN Jakarta dan Unindra Bahas Revisi UU ASN
- Honorer Non-Database BKN Diusulkan jadi PPPK Paruh Waktu atau Ikut Seleksi CPNS