2 Kapal Tongkang yang Kandas di Perairan Semarang Dijaga Ketat Polisi

Termasuk melakukan koordinasi dengan instansi terkait, seperti Kantor Kesyahbandaran, dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Tanjung Emas, Pelindo, dan masing-masing pemilik kapal.
"Kami memantau situasi, dan memastikan tidak ada gangguan keamanan serta dampak lingkungan dari insiden ini," ujarnya.
Saat ini, prioritas utama adalah memastikan tidak ada ancaman keselamatan bagi awak kapal serta mencegah dampak lingkungan akibat kebocoran tongkang maupun kayu log yang jatuh ke laut.
"Cuaca di perairan Semarang yang masih berfluktuasi menjadi tantangan utama dalam upaya pemindahan kedua kapal tersebut," katanya.
Dalam informasi yang dihimpun dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyebutkan cuaca ekstrem diprediksi akan berlangsung hingga awal Februari 2025.
Cuaca ekstrem itu memicu bencana hidrometeorologi berupa banjir, tanah longsor hingga pohon tumbang. Termasuk pula gelombang tinggi baik di laut Jawa maupun Samudera Hindia.
Data BMKG menunjukkan gelombang di perairan utara Jateng mencapai 1,25 hingga 2,5 meter. Sedangkan di perairan selatan Jateng hingga 3 meter.
"Gelombang saat ini bisa mencapai lebih dari 2,5 meter. Kondisi ini terjadi di laut utara, dan selatan, sangat berisiko untuk aktivitas pelayaran," kata Koordinator Bidang Observasi, dan Informasi Stasiun Meteorologi Ahmad Yani Semarang Giyarto.(mcr5/jpnn)
Polisi menjaga ketat kapal tongkang yang kandas akibat cuaca buruk di Pantai Cipta Pelabuhan Tanjung Emas.
Redaktur : Budianto Hutahaean
Reporter : Wisnu Indra Kusuma
- Pimpinan Komisi III Minta Polisi Tindak Perusuh Saat May Day di Semarang
- Wartawan Tempo Jadi Sasaran Represif Polisi Saat May Day di Semarang
- Tarif Trans Semarang Rp 0, Pelajar dan Mahasiswa Tinggal Naik
- BRT Gratis & Akses Sekolah untuk Semua Jadi Kado HUT ke-478 Kota Semarang
- Inikah Provokator yang Ditangkap Polisi saat Demo Hari Buruh?
- Polisi Amankan Provokator dalam Aksi Hari Buruh, Apa Motifnya?