2 Nakhoda WNI Diculik Perompak Filipina

2 Nakhoda WNI Diculik Perompak Filipina
Menlu Retno Marsudi. Foto: dok/JPNN.com

jpnn.com - SABAH - Warga Negara Indonesia kembali menjadi korban penyanderaan. Kali ini dua kapten kapal penangkap ikan berbendera Malaysia asal Indonesi, disandera kelompok bersenjata pada Sabtu (5/11).

Menteri Luar Negeri Retno Marsudi mengatakan, pihaknya sudah mendapatkan informasi terkait penculikan dua nakhoda WNI di perairan Sabah, Malaysia. 

Dua nakhoda berusia 52 dan 47 tahun itu sedang berada di perairan Sabah yang memang dekat dengan Filipina Selatan saat perompak sedang beraksi. Alhasil, kapal mereka dijarah dan kaptennya diculik kelompok yang sama.

''Keduanya adalah WNI asal Buton, Sulawesi Tenggara, yang bekerja secara legal di kapal penangkap ikan di Malaysia,'' ujar Menlu, Minggu (6/11).

Dia menjelaskan, kapal penangkap ikan dengan nomor SSK 00520 F tersebut menjadi korban perompakan pertama pada pukul 11.00 waktu setempat. Setelah itu, lima orang bersenjata mencari korban lain dan menemukan kapal penangkap ikan dengan nomor SN 1154/4F.

''KJRI Kota Kinabalu dan KRI Tawau sudah berkoordinasi di Sandakan untuk mendapatkan informasi lebih rinci mengenai kejadian tersebut. Koordinasi akan dilakukan dengan pihak keamanan Malaysia, pemilik kapal, dan ABK yang lolos dari penyanderaan,'' katanya.

Retno juga telah berbicara langsung dengan Menlu Malaysia Anifah Aman untuk menyampaikan keprihatinan pihak Indonesia. Sebab, Sabah berkali-kali menjadi wilayah serangan perompak. ABK WNI yang menjadi korban bukan kali pertama terjadi tahun ini. Misalnya, kasus kapal penangkap ikan LD/113/5/F di Lahad Datu pada 9 Juli lalu. 

'Kami meminta pemerintah Malaysia untuk membantu pembebasan WNI yang saat ini diculik,'' ungkapnya. 

SABAH - Warga Negara Indonesia kembali menjadi korban penyanderaan. Kali ini dua kapten kapal penangkap ikan berbendera Malaysia asal Indonesi, disandera

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News