2000 Kasus Dugaan Korupsi Sumsel Dilaporkan ke KPK
Kamis, 01 November 2012 – 12:10 WIB

2000 Kasus Dugaan Korupsi Sumsel Dilaporkan ke KPK
Iswan menjelaskan, pencegahan korupsi sangat penting demi meningkatnya akuntabilitas layanan publik dan pengelolaan APBD di Pemprov Sumsel. ”Ini dikarenakan pelayanan publik merupakan alat utama untuk mensejahterakan rakyat,” jelas Iswan.
Baca Juga:
Sementara itu, Deputi Kepala BPKP Bidang pengawasan Penyelenggaraan Keuangan Daerah, Imam Bastari mengatakan, penyimpangan akuntabilitas keuangan disebabkan oleh terlambatnya penetapan anggaran dan rendahnya penyerapan APBD sektor jasa. “Selain itu, lemahnya sistem pengendalian internal, kapasitas sumber daya manusia, dan permasalahan aset dapat membuat terjadinya penyimpangan dalam akuntabilitas keuangan tersebut,” pungkasnya.
Khusus untuk selisih lebih perhitungan anggaran (silpa) 2011, lanjut Imam, dari 279 pemerintah daerah (pemda) sebesar Rp38,39 triliun uang yang tidak digunakan untuk pembangunan. “Pada 2011, Silpa Provinsi Sumsel sebesar Rp477,17 miliar dan ini juga memiliki potensi korupsi sangat besar di akhir anggaran,” jelasnya.
Imam menjelaskan, hingga tahun anggaran (TA) 2011, baru empat daerah di Sumsel yang mendapatkan predikat Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) dalam administrasi keuangan yang ditetapkan oleh BPK. “Ini mengalami peningkatan karena pada tahun sebelumnya hanya satu WTP,” jelasnya.
PALEMBANG - Sejak tahun 2004 hingga sekarang, lebih dari 2.000 pengaduan dugaan korupsi di Provinsi Sumatera Selatan ke Komisi Pemberantasan Korupsi
BERITA TERKAIT
- Bali Tolak Ormas GRIB Hercules, Kalimat Giri Prasta Tegas
- Identitas 12 Korban Tewas Akibat Kecelakaan Maut Bus ALS
- Kronologi Mobil Nissan Tabrakan Beruntun di Bandung, Pelajar Tewas setelah Terseret 80 Meter
- Bea Cukai-Tim Gabungan Gagalkan Penyelundupan 127 Kg Sabu-Sabu di Aceh
- Perahu Terbalik Diterjang Ombak Besar, Satu Nelayan Pesisir Barat Hilang
- Bus ALS Kecelakaan, 12 Penumpang Meninggal Dunia