2.000 Nyawa Melayang, Disebut Genosida Presiden Berang

2.000 Nyawa Melayang, Disebut Genosida Presiden Berang
Rodrigo Duterte. Foto: AFP

Dalam kesempatan itu, Duterte membandingkan program anti kriminalitasnya dengan kebrutalan Assad. 

Dia juga membandingkannya dengan kekejian militan Negara Islam alias Islamic State (ISIS). 

’’Saya tidak membakar hidup-hidup sejumlah perempuan hanya karena mereka menolak berhubungan bad*n,’’ ucapnya tentang ISIS yang disebut idiot.

Saat berkampanye, Duterte sesumbar bakal menghabisi sekitar 100.000 pelaku kriminal dan penjahat narkoba dalam semester pertama pemerintahannya. 

Sejauh ini sedikitnya nyawa 1.779 pelaku kriminal dan penjahat narkoba sudah melayang di tangan polisi dan death squad. 

Sementara itu, sekitar 600.000 lainnya memilih menyerahkan diri ke polisi. Namun, sampai sekarang jumlah pecandu narkoba di Filipina masih berkisar 3,7 juta.

Aksi main hakim sendiri masih mewarnai perang antikriminalitas yang digagas Duterte. Yang terbaru adalah penembakan di Pelabuhan Aklan yang merenggut nyawa Melvin Odicta Sr. dan istrinya, Meriam. 

Pebisnis top asal Kota Iloilo, Provinsi Iloilo, itu tewas setelah timah panas menembus tubuhnya. Padahal, konon dia tengah dalam perjalanan menyerahkan diri ke polisi.

MANILA – Meski banyak kritik dan kecaman dari dalam serta luar negeri terkait program antikriminalitas yang dicanangkan, Presiden Filipina

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News