2019, Kementan Rehabilitasi 67 Ribu Hektare Irigasi Tersier

2019, Kementan Rehabilitasi 67 Ribu Hektare Irigasi Tersier
Ilustrasi irigasi. Foto: Kementan

Irigasi primer dan sekunder penanganannya di bawah Kementerian PUPR.

Sementara itu, penanganan hingga pemeiharaan irigasi tersier dan kuarter, dilakukan oleh petani.

Di sisi lain, irigasi perpompaan yang dilakukan Kementan pada 2019 sebanyak 467 unit.

Irigasi perpipaan 138 unit, pembangunan embung/dam parit/long storage sebanyak 400 unit, dan cetak sawah seluas 6.000 hektare.

Kementan membantu meningkatkan pemberdayaan petani pemakai air dalam pengelolaan jaringan irigasi tersier melalui kegiatan Rehabilitasi Jaringan Irigasi Tersier.

Jaringan irigasi tersier inilah yang masuk ke wilayah persawahan dan langsung berhubungan dengan para petani.

"Tanpa adanya jaringan irigasi tersier, maka aliran air dari sumber air tidak akan bisa sampai ke lahan sawah dan tidak bisa dimanfaatkan oleh petani. Oleh karena itu, jaringan irigasi tersier adalah komponen mutlak dalam jaringan sistem irigasi," kata Dadih.

Sekretaris Dirjen PSP Kementan Mulyadi Hendiawan menambahkan, problematika mendasar pertanian padi sawah adalah ketersediaan air meski Indonesia berada di daerah tropis dengan curah hujan tinggi.

Direktorat Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian (Ditjen PSP) Kementerian Pertanian (Kementan) masih menggalakkan program rehabilitasi jaringan irigasi.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News