240 Mantan Teroris Tak Tersentuh
Minggu, 26 Juli 2009 – 08:24 WIB

240 Mantan Teroris Tak Tersentuh
Bukan hanya itu. Teknik, taktik, dan strategi terorisme terus berkembang sangat cepat dari waktu ke waktu. ''Taktik dan teknik teroris terus berkembang seiring kemajuan sains. Sementara, strateginya berkembang seiring dengan keyakinan ontologis atas ideologi atau filsafat,'' kata mantan menteri transmigrasi itu.
Teroris, lanjut Hendro, juga biasa menggunakan agama sebagai alat justifikasi (pembenaran) terhadap segala aksinya yang cenderung destruktif. ''Manipulasi kebenaran sering menggunakan kaidah agama sebagai sumbernya,'' ungkapnya.
Berkaitan dengan ketahanan nasional, Hendro mengatakan bahwa bangsa Indonesia sebenarnya sudah punya tameng untuk mencegah terorisme: Pancasila. Kajian terhadap terorisme dan ketahanan nasional diharapkan bisa menjadi upaya revitalisasi filsafat Pancasila. ''Pancasila bisa menjadi alat untuk melawan dan mempertahankan diri dari segala ancaman atau hambatan,'' ujarnya.
Hendro kemarin juga menyinggung tentang kurangnya perhatian pemeritah kepada para mantan teroris. Padahal, pengetahuan mereka tentang jaringan terorisme bisa digunakan untuk membantuk tugas intelijen negara. ''Minimal tahu gerak-gerik terorisme,'' tuturnya.
JOGJA - Saat polisi sibuk memburu para tersangka pelaku teror bom di Jakarta, mantan Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) A.M. Hendropriyono memaparkan
BERITA TERKAIT
- Restu Widiyantoro Diharapkan Memperkuat PT Timah dengan Profesionalisme
- LPPOM Fasilitasi Lebih dari 100 Penggilingan Daging Halal di 19 Provinsi
- KPK Periksa WN Korsel di Seoul Terkait Kasus Suap PLTU Cirebon
- Waka MPR Lestari Moerdijat Ungkap Perlunya Identifikasi Masalah Perempuan dengan Tepat
- Bongkar Penyelundupan Benih Lobster, Bea Cukai Batam Cegah Negara Rugi Rp 48 Miliar
- ERIA Tegaskan Pentingnya Peran Pemimpin Dalam Perdamaian Berkelanjutan